Eksploitasi Anak Demi Konten dan Popularitas

Oleh Astiningsih

Beberapa hari terakhir, publik sempat dibuat heboh dengan tindakan salah satu influencer. Ia membawa anak bayinya  yang baru berusia 5 bulan untuk menaiki jet ski. Sang anak terlihat dipegang oleh sebelah tangan ayahnya sambil sebelah lagi mengendarai jetski, sementara sang ibu duduk di belakang sang ayah. Tidak cukup hanya disana, pasangan tersebut juga mengajak anaknya untuk menaiki atv. Tindakan influencer tersebut  menjadi viral dan menimbulkan banyak komentar negatif dari netizen. Mereka sangat menyayangkan tindakan tersebut karena dinilai akan membahayakan keselamatan sang bayi. Mirisnya, saat ini  fenomena membahayakan keselamatan demi alasan konten justru marak terjadi. 

Saat ini, dunia sedang dikuasai sistem kapitalis sekuler. Sistem ini menjadikan materi sebagai standar kebahagiaan. Materi menjadi hal sangat sangat dicari. Materi ini bisa berupa uang, ataupun ketenaran, tentu saja ketenaran akan pundi-pundi uang akan mudah datang. Untuk mengejar ketenaran atau lazim sekarang disebut viral, orang-orang bisa melakukan hal apapun, termasuk melakukan hal-hal yang bisa membahayakan jiwa. Tidak hanya membahayakan dirinya, anak-anak pun bisa terkena imbas. Mereka dijadikan pengisi konten untuk meramaikan media sosial orang tuanya.Mereka dijadikan  alat oleh orang tuanya untuk meraih pundi-pundi sebanyak-banyaknya. Padahal sejatinya, orang tua seharusnya  menjadi tempat teraman pertama bagi anak-anaknya. 

Sebagai seorang muslimah, tentu kita harus senantiasa menstandarkan setiap perbuatan pada hukum syara. Islam telah  memberikan tuntunan bagaimana seharusnya  seorang perempuan menjalankan perannya dalam kehidupan, baik itu sebagai anak, istri, maupun sebagai ibu. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, ia berperan besar dalam mendidik serta merawat anak-anaknya. Ibu juga berperan dalam  menjaga keselamatan anak-anaknya. Peran besar seorang ibu, menjadikannya harus memiliki persiapan yang matang. Untuk bisa mendidik generasi yang memiliki aqidah yang kuat, tentu dibutuhkan ibu yang juga memiliki aqidah yang kuat. Begitu pula untuk dapat memberikan pendidikan, pengasuhan, kecukupan pemenuhan kebutuhan jasmani, ia harus membekali dirinya dengan pemahaman islam yang benar. 

Islam mewajibkan negara untuk menjadi pelindung setiap rakyatnya. Penerapan sistem Islam secara sempurna akan mencetak generasi pembangun peradaban yang cemerlang. Beberapa hal yang dilakukan negara islam untuk menjaga generasi antara lain, islam tidak membebani ibu dengan permasalahan nafkah, sehingga ia bisa fokus mendidik anak-anaknya. Negara yang memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan dasar, dan memudahkan para kepala keluarga untuk dapat mencari nafkah. Selanjutnya negara akan menerapkan sistem pendidikan berbasis aqidah islam. Selain itu negara juga akan menyaring berbagai informasi yang beredar di masyarakat, sehingga kualitas generasi dapat terjaga. Islam juga akan memastikan bahwa suasana kehidupan islam dalam masyarakat. Terakhir Islam akan memberikan sanksi yang tegas bagi orang yang melakukan pelanggaran syariat. Wallahu’alam bi showab.

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter