Kapitalisme Biang Kerok Kelaparan Akut

 


Oleh : Wida Rohmah

Jumlah penduduk dunia yang menghadapi kerawanan pangan akut melonjak menjadi sekitar 282 juta orang pada 2023, kata Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Rabu (24/4). Angka ini menunjukkan peningkatan 24 juta orang sejak 2022, sebut FAO dalam Laporan Krisis Pangan Global terbarunya.(Roma-ANTARA)


Jumlah penduduk dunia yang berada di ambang kelaparan juga meningkat menjadi lebih dari 700.000 orang pada tahun lalu, hampir dua kali lipat dari angka yang tercatat pada 2022.


Sebanyak 22 juta penduduk Indonesia masih mengalami kelaparan kronis. Jumlah tersebut sekitar 90 persen dari total jumlah penduduk miskin Indonesia, yakni 25 juta jiwa. Hal tersebut terungkap dalam laporan penelitian yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) bersama International Food Policy Research Institute (IFPRI) bertajuk Policies to Support Investment Requirements of Indonesia's Food and Agriculture Development During 2020-2045. 


Kemiskinan masih menjadi problem kronis di berbagai belahan dunia, bukan hanya dewasa, anak-anak pun terkena imbas akibat masalah ini, terdapat 1,4 miliar anak di dunia hidup tanpa perlindungan sosial, berdasarkan data PBB dan badan amal Inggris.


Terlebih lagi Perlinsos hanyalah solusi tambal sulam dari kapitalisme, tetapi sistem yang menjadi biang masalah kemiskinan itu yang justru tetap tegak berdiri. Hal ini sama saja seperti memotong ranting untuk mengurangi rimbunnya daun, tetapi akarnya tidak di cabut, sehingga ranting - ranting itu akan kembali tumbuh.


Kapitalisme menjadi biang kerok kelaparan akut karena sistem ini memang tidak dirancang untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Orientasinya yang berbau materi hanya difokuskan untuk menyejahterakan segelintir elit dari para kapitalis. Kebijakan setengah hati rezim kapitalis justru semakin memperdalam ketimpangan sosial si kaya dan si miskin, baik pada level individu maupun bangsa. 


Berbeda dengan Islam, Islam memandang kelaparan adalah bahaya besar, sebab menjadi pintu masuk kekufuran dan kekafiran sesorang. Dengan begitu negara Islam akan menyelesaikan persoalan ini secara tuntas. Bahkan tidak hanya di negrinya, bantuan mengatasi kelaparan pun diberikan kepada negara lain.


Dalam sistem Islam, negara tidak akan membuat rakyatnya kelaparan apalagi sampai menimbulkan korban jiwa. Munculnya gejala kelangkaan barang sudah membuat Khilafah harus mengoreksi keberlangsungan distribusi ekonominya, agar kelangkaan barang tidak sampai terjadi. Khilafah wajib menjaga keberlangsungan dan keseimbangan distribusi ekonomi serta menjamin agar semua individu rakyat bisa makan dengan porsi cukup tanpa ancaman kelaparan. Allah Taala berfirman, “… supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu…” (QS Al-Hasyr [59]: 7).


Islam adalah agama sekaligus sistem yang begitu sempurna karena Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah yang menjadi panduannya.

Insyaallah dengan Islam kehidupan rakyatnya akan terjamin, makmur dan sejahtera. 


Wallahua'lam bishawab

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter