Dari Mulut Singa Masuk Mulut Buaya

Oleh : Rengganis Santika 

        Judul diatas adalah gambaran nasib menjadi bangsa dan negara yang tak berdaya, jangankan berdiri diatas kaki sendiri dan berdaulat, menentukan nasibnya sendiri pun tak mampu. Kalau rezim kemarin menjadi bonekanya AS, maka rezim saat ini menjadi boneka China. Ibarat kata negri ini keluar dari mulut singa masuk ke mulut buaya.
Lepas dari satu bahaya masuk ke bahaya lainnya. Sejak negri ini menyatakan kemerdekaan nya pada tahun 1945, sampai detik ini Indonesia tak pernah menjadi negara merdeka dalam arti sesungguhnya. Kemerdekaan yang diperoleh hanya kemerdekaan semu. Padahal darah para syuhada mengalir diatas negri ini, bukti kesungguhan mereka dalam mengusir penjajah asing. Tapi kini para penguasa dibawah sistem kapitalisme demokrasi yang berasaskan manfaat, hanya demi harta dan kekuasaan diri serta kroninya, malah mempersilahkan asing masuk untuk menjajah, mengeruk kekayaan alam dan menghabisi harga diri sebagai bangsa.

        Rakyat Indonesia yang seharusnya hidup makmur sejahtera karena dianugerahi bumi yang kaya, hanya bisa gigit jari merenungi nasib yang senantiasa terus menjadi negara dunia ketiga, negara pengekor. Rakyatnya sebagai pemilik sah secara de facto dan de yure semua kekayaan alam di darat, laut dan udara dalam bentang alam Indonesia ini, tak pernah menjadi tuan di negrinya sendiri, negri ini tetap dalam penjajahan ekonomi dari satu tuan pada tuan yang lain. Jangan pernah bermimpi didalam era neoliberalisme yang merupakan wujud sistem kapitalisme ini, para pemimpinnya akan melayani rakyat, atau mendedikasikan amanahnya demi mewujudkan kesejahteraan secara merata bagi rakyat..nonsens!! Mimpi itu telah terpendam selama 74 tahun, sejak Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. 
Bukalah mata, dan lihat apa yang telah dilakukan setiap rezim dan puncak kekacauannya di rezim saat ini. Janji-janji manis diperiode pertama saja tidak terpenuhi, dan jangan pernah berharap semua itu akan terpenuhi di periode selanjutnya. Negri ini sudah menggadaikan semua kekayaan bumi dan air pada asing. Tak ada lagi modal untuk membangun negri selain dengan mencekik rakyat lewat pajak, mengeruk investasi milik umat melalui dana haji dan BPJS. Termasuk tak lama lagi akan melirik zakat. Pemerintah dan pengelola negara telah menghinakan dirinya dengan memustahiq-an diri. Entah dimana harga diri penguasa negri mayoritas muslim terbesar di dunia ini?

        Hutang kian membengkak... dan negara terus menerus mengharap belas kasih para negara kreditor dengan berbagai proyek-proyek yang hakekatnya menjajah negri. Dalam kapitalisme yang licik dan serakah , tak ada dalam kamusnya sifat welas asih. Para negara-negara renten seperti China, AS dan Eropa..berebut menghisap energi kekayaan Indonesia. Sementara kita seolah tak punya pilihan untuk bisa hidup selain jadi boneka, pengekor tuan asing dan aseng...Akal sehat para penguasa juga anak bangsa seolah tergerus kepentingan sesaat bagi pribadi dan kelompoknya. Negara dijual dengan harga murah, masa depan bangsa tergadai. Bagaimana dengan divestasi freeport...apakah tambang emas terbesar itu sudah menjadi milik rakyat dan bangsa? Tidak!! Proyek OBOR (one belt one road) ambisi China, apa untungnya bagi Indonesia? Namun yang pasti sekarang pekerja china sudah memenuhi lapangan kerja yang seharusnya hak milik pribumi.

        Negri nan kaya ini, jauh dari keberkahan sebagaimana dalam surat al a'rof 96, bahwa selama penduduk negri beriman dan bertakwa maka keberkahan akan turun dari langit dan bumi. Kemudian bagaimana dengan negara Indonesia...yang jauh dari syari'at Alloh?, bahkan terang-terangan mereka mengaku muslim namun pada saat yang sama menolak diatur oleh aturan sang kholiq pencipta alam semesta. Bahkan berani meng- kriminalisasi syariat Alloh swt. Akhirnya kini kita semua merasakan kesempitan hidup karena berpaling dari peringatan Alloh (QS thoha : 120). Kesusahan, ketakutan, bencana, tiada akhir di negri ini.

        Hujan yang sejatinya rahmat malah jadi bencana, proyek infrastruktur irigasi dan danau retensi tak sanggup menaha

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter