SEPENGGAL DUNIA BAGI 99% PENDUDUK BUMI
Rengganis Santika A,STP
Masih ingat peristiwa “Wallstreet Occupy” di New York pada tahun 2011? Sebuah peristiwa yang mengguncang dunia saat itu. Peristiwa tersebut tentu tak boleh dilewatkan begitu saja. Wallstreet Occupy atau ”kuasai Wallstreet” terjadi selama 59 hari di jantungnya kapitalisme dunia yaitu New York Amerika Serikat. Kita tahu bahwa Wallstreet merupakan raksasa bursa saham internasional, dimana para kapitalis multinasional, perusahaan-perusahaan raksasa dunia memutar uang mereka disana. Ya!! Selama 59 hari icon kapitalisme itu digugat oleh ribuan rakyat Amerika Serikat sendiri. Mereka membawa spanduk-spanduk bertuliskan“ We are the 99%” kami adalah yang 99% , atau spanduk bertulis“ Capitalism is Fail” Kapitalisme gagal. Apa sesungguhnya yang tengah terjadi?
Kegagalan Kapitalisme Itu Pasti
Aksi demonstrasi besar-besaran di Amerika serikat (AS) tersebut, merebak ke beberapa negara bagian AS. Keresahan warga adidaya dunia itu, hakekatnya mewakili keresahan seluruh penduduk bumi dibawah tekanan kapitalisme. Fakta kegagalan kapitalisme nyata, sistem ini terus memproduksi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi sosial yang dalam. Keserakahannya tak terbendung hingga hanya menyisakan sepenggal aset dunia bagi 99% penduduk bumi. Dibelahan bumi lainnya, manusia harus berebut sisa-sisa remahan kekayaan dunia untuk bertahan hidup. 90% aset dunia hanya dikuasai segelintir orang-orang kaya saja para kapitalis oligharky. Adidaya AS dengan licik menjajah dunia lewat ekonomi, membuat dunia tak berdaya. Negeri yang kaya sumberdaya alam namun lemah pemikiran dan ideologinya, bersiaplah dimiskinkan dan dijajah AS dengan menempatkan agen-agen/boneka di tiap negeri agar mudah dikuasai. Sejarah telah banyak memberikan pelajaran tentang realitas ini..
Darimana Ideologi rusak ini berasal? Ideologi kapitalisme berawal dari hasil buah pikir seorang Adam Smith yang kelak dianggap nabinya kapitalisme. Sistem penghamba uang dan pemuas nafsu materi ini, sekarang berkuasa di lebih dari 90% belahan bumi. Apakah karena ideologi ini hebat? Tidak! tapi ia berhasil menawarkan hal yang paling menggelitik syahwat manusia dan paling dikejar manusia yaitu kepuasan materi/harta. Padahal kapitalisme hanya berawal dari sebuah buku yang ditulis Adam Smith. Buku inipun kelak menjadi “kitab sucinya” kapitalisme, yang berjudul “The wealth of Nation” yang terbit pada tahun 1776.
Adil Sejahtera dalam kapitalisme cuma ilusi. Siapa kuat punya uang dia bebas menguasai dan jadi pemenang! Tak ada batasan agama dan norma dalam kapitalisme. Ia terlahir cacat dengan ruhiyyah spiritual yang pincang, Ia berjalan mengikuti insting nafsu. Kapitalisme tumbuh serakah, menghalalkan segala cara untuk menguasai aset. Mulanya aspek materialistik ini dianggap obat mujarab, sebagai antithesis kegagalan ideologi sosialisme kala itu. Namun selama 247 tahun kapitalisme sampai detik ini, juga gagal mewujudkan kebahagiaan hakiki. Ketika kapitalisme sakit terjadilah krisis berulang, sebaliknya jika sehat ia menghegemoni dan menjajah. Kapitalisme sejatinya monster jahat yang berbahaya, ancaman bagi umat manusia.
Sistem Islam, Harapan Dunia Sesungguhnya
Lalu mengapa monster kapitalisme ini bisa tetap bertahan? Bahkan dianut diterima oleh hampir 90% lebih penduduk bumi?! Mengapa umat di dunia ini seolah tidak berupaya mencari sistem alternatif? Aksi demonstrasi di wallstreet bisa jadi adalah gambaran keputusasaan masyarakat dunia atas sistem hidup mereka. Mereka sebenarnya menunggu kestria penyelamat bumi. Pahlawan yang bisa mengubah dunia. Tapi gelombang perubahan itu masih sangat senyap terbukti dari sejak aksi 2011 hingga 2023 sampai saat ini, selama 12 tahun kapitalisme tetap ada, bahkan dengan daya rusaknya yang makin dahsyat!.
Belum banyak umat yang mengetahui sistem alternatif. Resistensi umat manusia terhadap kapitalisme bisa jadi akibat ketidaktahuan akan fakta sebenarnya seiring kurangnya ilmu. Rezim dan komprador meniupkan narasi metakutkan tentang ideologi islam. Sebab tak ada lagi sistem alternatif yang memberi harapan selain islam. Para pengusung status quo terus melakukan propaganda, opini dan narasi sesat dengan memutar balikan fakta bahwa islam disebut ancaman dunia. Para penjaga kapitalisme sekuler terus berupaya menekan bangkitnya islam.
Aqidah dan syariah islam mengarahkan manusia pada kebahagiaan hakiki. Bukan bahagia semu ala kapitalisme yang kosong spiritual dan kering jiwa. Umat manusia perlu dibuka kesadaran nya melaui dakwah. Masih banyak orang yang belum paham bahkan belum mengenal syariat islam tentang ekonomi yang cemerlang dan terbukti selama 13 abad pernah digdaya. Dakwah mewujudkan ekonomi islam sebagai solusi dunia, masih kalah dibanding serangan opini sesat pengusung kapitalisme. Suara-suara dakwah islam kaaffah (menyeluruh), sengaja dihantam.
Last but not least...dalam sebuah buku best seller yang terbit di AS, "What Money Can't Buy" Michael J Sandel, kita mendapat insight, bahwa jangan sekali-sekali memberi panggung pada kapitalisme sistem,. jangankan dunia masa depan akhiratmu bisa dia beli bisa dia ambil!!...hingga manusia dalam nestapa terdalam... maka jangan beri dia panggung sedikitpun!! Ganti sistem jahat ini, dengan islam dan jangan cuma sekedar ganti siapa orang yang diatas panggung sementara panggungnya tetap sama yaitu kapitasme, maka tak ada perubahan. wallahu'alam
.png)
Komentar
Posting Komentar