Peringatan Hari Anak Sedunia Ditengah Genosida Anak-Anak Palestina
Oleh : Rengganis Santika STP
Hari Anak Sedunia atau World Children's Day diperingati setiap tanggal 20 November. Moment ini pertama kali diinisiasi oleh UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund) yang berkaitan dengan diadopsinya Konvensi Hak Anak. Konvensi ini merupakan kesepakatan internasional pertama yang secara komprehensif melindungi hak anak-anak. Tujuan hari anak sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan anak, serta mendorong tindakan global untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak. Namun sungguh Tragis!!, saat ini dihadapan mata dunia, nilai-nilai luhur yang diusung barat dalam berbagai konvensi dan kesepakatan tengah ditelanjangi di Gaza Palestina. Nilai-nilai yang mereka usung tak lebih sekedar gimik dan retorika. Seruan melindungi hak-hak anak didunia seolah runtuh tak punya makna ditengah genosida pembantaian anak-anak tak berdosa di Gaza.
Genosida Dan Kekerasan Terhadap Anak-anak Di Dunia Adalah Dosa Umat Manusia!
Konvensi dan kesepakatan hari anak sedunia untuk perlindungan seluruh anak-anak di muka bumi ini, mencakup hak untuk bertahan hidup, berkembang, hingga perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi. Hak anak adalah hak asasi manusia. Hak ini tidak dapat dinegosiasikan dan bersifat universal. Semua kesepakatan ini hanya indah diatas kertas, sementara fakta dunia hari ini, di banyak tempat dibelahan bumi ini, hak anak disalahpahami, diabaikan, bahkan diingkari dan diserang. Apa yang terjadi di Gaza Palestina, termasuk nasib anak-anak di negeri kita banyak yang terabaikan. Cukupkah Hari Anak Sedunia menjadi wadah untuk mengadvokasi, mengampanyekan hak-hak anak untuk membangun dunia lebih baik bagi mereka? Tentu tidak!!
Semua fakta kekerasan genosida terhadap anak-anak diseluruh dunia berseliweran di layar ponsel kita.. Namun "The Show Must Go On!" Semua berlalu begitu saja, kita sebagai bagian dari umat sedunia ikut berdosa, atas kebungkaman dunia. Dosa ini akan terus mengiringi kita selama nasib anak-anak diseluruh dunia khususnya di Gaza Palestina terus dalam keadaan tertindas. Dunia diam, para pemimpin dunia khususnya para pemimpin arab diam, menutup mata dan telinga tak peduli. Dunia enggan melindungi mereka malah sebaliknya melindungi pelaku penjagalan penindasan ini yaitu israel la'natullahi alayih.
Astaghfirullah...Berdosalah kita, padahal kita tahu dan sadar bahwa sebuah kekerasan masif logikanya, seharusnya dilawan dengan kekuatan dan kekuasaan. Kita tahu dan menyadari bahwa bahwa penindasan harus dilawan dengan kekuatan bahkan kekuasaan. Memang tak salah membantu tapi terbukti 75 tahun kita mengirim makanan, obat, boikot belum menyelesaikan masalah sampai detik ini. Diplomasi keras dilembaga internasional juga tak membuahkan aksi nyata. Umat islam yang Allah puji didalam Al qur'an sebagai umat terbaik bahkan berjumlah 2 milyar sampai saat ini hanya diam tanpa aksi. Tindakan hanya sebatas berkata-kata mengecam dan mengutuk.
Wajar bila saat ini AS dan anak haramnya israel yang berjumlah kurang lebih 7 juta dengan mental penakut tak sanggup kita kalahkan, bukan karena AS dan israel kuat tapi kita yang jauh lebih buruk jiwa dan mentalnya dibanding israel. Sebab kata Rasulullah saw umat islam saat itu memiliki sifat wahn yaitu cinta dunia dan takut mati. Jadilah kita umat yang tak diperhitungkan. Entah hujjah apa kelak kita menghadapi pengadilan akhirat? Sanggupkah kita mengaku bahwa saudara kita muslim. Padalal ketika mereka saudara kita di Palestina menyeru "Aynal Muslimuun" kita diam saja.
Peringatan Hari Anak Sedunia Momentum Kebangkitan Umat.
Saatnya kita mendengar seruan "Aynal Muslimuun" dari saudara-saudara kita disana, Kemana kaum muslimin, kemana umat islam?? Jika Rasulullah saw menyaksikan nasib anak-anak muslim saat ini, pasti beliau akan sangat bersedih. Terlalu lama persaudaraan islam ikatannya rusak tersekat nasionalisme yaitu batas imajiner yang merusak kekuatan islam yang paling ditakuti musuh yaitu persatuan umat. Saatnya kita bangkit saatnya kita menyelamatkan generasi umat ini. Saatnya kita melakukan ikhtiar nyata nenolong anak-anak di Palestina dan dunia agar mereka semua sejahtera.
Islam rahmatan lil 'alamin rahmat bagi seluruh alam. Islam adalah hadiah terbaik dari sang maha pencipta untuk dunia dan seluruh alam. Islam menjamin kesejahteraan anak-anak memberi hak hidup terbaik. Hukum-hukum islam merepresentasikan hal itu. Bagaimana hukum hadlonah (pengasuhan anak) adalah dalam rangka menjaga anak dari kebinasaan. Hukum kifalatul tifli (hak-hak pengasuhan) dll. Saatnya kita harus segera sadar apakah akan terus diam dan tumakninah "anteng" ditengah sistem yang rusak saat ini?? Atau menjadi bagian perubahan?? Dan opsi kedua inilah yang insyaAllah menolong kita atas beratnya hisab kelak di yaumil akhir. Wallahu 'alam

Komentar
Posting Komentar