NEGARA WAJIB MELINDUNGI RAKYAT DARI WABAH PENYAKIT
Virus corona atau 2019-nCoV sudah memakan korban hingga ratusan orang meninggal dan puluhan ribu lainnya terinfeksi. Virus ini mudah sekali menyebar.
Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, salah satu kota di China.
Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi virus corona dapat ditularkan dari manusia ke manusia yang terinfeksi. Bahkan virus itu bisa saja menempel di salah satu tempat dekat pasien corona.
Mengenai mewabah nya virus tersebut, pemerintah cenderung lamban dalam menyusun kebijakan mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR Fadli Zon.
"Hingga hari ini (Rabu, 29/1) misalnya, belum ada satupun kebijakan yang bersifat menentukan terkait persoalan tersebut. Padahal, sudah ada enam negara tetangga kita sudah terpapar kasus Corona, yaitu Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura dan Australia," ujar Fadli dalam keterangannya.
Selain itu, pemerintah juga belum memberikan peringatan perjalan bagi WNI yang akan ingin bepergian ke China. Peringatan hanya diberikan khusus bagi mereka yang hendak mengunjungi Provinsi Hubei saja, terutama kota Wuhan.
"Padahal, sejak pekan lalu virus Corona telah menyebar ke 30 dari 31 provinsi di China. Pemerintah seharusnya lebih responsif dan sensitif mengantisipasi berbagai kemungkinan," katanya.
Ia menambahkan, begitu pula di bidang keimigrasian. Pemerintah juga belum mengeluarkan kebijakan apapun untuk membatasi mobilitas warga negara China ke Indonesia. (REPUBLIKA.CO.ID)
Begitulah sistem kapitalisme. Watak pemerintahan kapitalistik menjadikan pemerintah tidak bersungguh-sungguh mengatasi masalah dan memberi perlindungan total pada rakyat.
Mari kita bandingkan dengan sistem Islam.Wabah atau penyakit menular sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Pada masa itu, wabah yang cukup dikenal pes dan lepra. Nabi pun melarang umatnya untuk memasuki daerah yang terkena wabah.
Rasulullah bersabda, "Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu," (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
Inilah metode karantina yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad mendirikan tembok di sekitar daerah yang terjangkit wabah dan menjanjikan bagi mereka yang bersabar akan mendapat pahala sebagai mujahid di jalan Allah.
Begitulah seharusnya.
Negara menjadi panglima dalam mengatasi epidemi penyakit dan penanganan berencana.Mulai dari tindakan cepat untuk menangani korban dan tempat yang terkena wabah maupun melakukan langkah antisipatif agar daerah dan penduduk lain tidak terkena dampaknya.
Hanya dengan sistem Islam rakyat menjadi aman dan tentram karena negara bertanggung jawab penuh atas rakyatnya. Karena sistem Islam pula negara mampu melindungi rakyatnya dalam hal apapun termasuk melindungi dari wabah penyakit.
Wallau 'alam bi shawab.
Komentar
Posting Komentar