Menyelesaikan Utang Indonesia dengan Solusi Islam

Oleh Ira Fuji L.


BisnisNews.id-- Pemerintah tahun ini berencana menambahan utang luar negri(ULN) baru yang amat besar. Nilainya sangat ambisius yakni mencapai Rp.1.006 triliun.jumlah itu mencapai tiga kali lipat dari utang setiap tahun.dengan dasar perpu No 1 tahun 2020 dengan dalih menghadapi virus corona.

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ,Pemerintah telah menarik Utang untuk membiayai defisit Anggaran pendapatan dan Belanja (APBN) hingga mei 2020 sebesar Rp.356,1 triliun,(vivanews)

"Ini terjadi kenaikan 122,6 persen di banding tahun lalu.", kata Sri saat konferensi pers APBN kinerja dan fakta mei 2020,selasa 16 mei 2020.

Meningkat nya pembiayaan APBN itu,kata dia di karenakan defisit APBN mei 2020 yang mencapai  Rp.179,6 triliun atou mencapai 1.10 persen dari produk Domestik Bruto (PDB). Defisit itu naik 42,8 persen dari catatan mei 2019 sebesar Rp.125,8 triliun.

Kementrian keuangan menjelaskan,pembiayaan utang masih on track dan menunggu keputusan bersama dengan Bank Indonesia untuk pembiayaan pemulihan ekonomi nasional pasar surat berharga juga mulai bulish seiring trend penawaran yang mulai meningkat pada lelang SUN sejak april. Aliran modal asing juga masuk.

Beginilah potret lemahnya ketahanan ekonomi dalam sistem kapitakisme,perekonomian rakyat dalam sitem ini sangatlah terpuruk,Rakyat yang semestinya mendapatkan riayah secara penuh dan sempurna dari penguasa yang salah satu nya dalam urusan ekonomi.dalam sistem ini Rakyat di tuntut untuk membayar utang negara,yang di bungkus dengan pajak.

Sungguh malang nasib anak bangsa dan rakyat Indonesia saat ini yang menjadi tumbal.mereka di dekap oleh utang luar negri ,akibat dari penguasa memakai sistem kapitalisme ini.

Alih-alih wabah corona ini merebak,justru pemerintah mengambil ULN yang cukup besar,dikala melemahnya ekonomi masyarat yang berdampak pada pendapat negara dari pajak.padahal utang bukan solusi,sebaliknya utang luar negri menjadi awal ancaman bagi negri ini.

Negara Indonesia merupakan negara yang subur makmur dimana sumber daya alam dan manusia nya melimpah,akan tetapi para pemimpin tidak pandai menjalankannya ,padaahl dari sumber daya alam dan manusia nya itu sendiri indonesia mampu memenuhi defisit negara.

Justru indonesia mengambil ULN yang mana akan menjadi lahan para kapitalisme untuk memeras sumber daya alam dan manusia nya.dimana  indonesia akan mudah di setir oleh negara kapitalis baik dari perekonomian dan perpolitikan nya,mereka akan leluasa menguasai indonesia.

Berbeda halnya dengan Islam,ketika suatu negara memiliki sumber daya alam dan manusia nya yang melimpah,kholifah akan menggunakan nya untuk pemenuhan rakyat dan kas negara.

Sehingga ketika negara tertimpa defisit atoupun wabah seperti sekarang tidak akan kelabakan mencari utang,dimana rakyat akan menjadi tumbal untuk melunasi utang negara.

Selain dari kekayaan sumber daya alam dan manusia nya yang akan menjadi pemasukan,ada yang di sebut pemasukan tetap yang berasal dari baitulmal yang terdiri dari fa'i,ghanimah,anfal,kharaj, jizyah dan pemasukan dari hak milik umum dengan berbagai macam bentuknya,pemasukan dari hak milik negara,usyir khumuz,rikaz ,tambang dan harta zakat (taqiyudin annabani,sistem ekonomi islam).

Ada beberapa konsep yang akan di berikan islam dalam menghadapi defisit utang luar negeri.

Pertama, di dalam Islam adanya kepemilikan pribadi dan kepemilikan umum,dimana kepemilikan umum ini akan di alokasikan untuk menutup defisit negara,seperti hasil penjualan tambang.setelah di pastikan kebutuhan rakyat sudah terpenuhi semua.

Kedua, hasil dari pemungutan pajak,di dalam Islam pemungutan pajak di ambil dari warga negara yang mampu saja,yang dari pajak ini di alokasikan untuk memenuhi kebutuhan fakir miskin, keperluan jihad, membayar gaji para pegawai dan pembangunan fasilitas yang mendesak.

Ketiga, di dalam Islam pemerintah di bolehkan berhutang,jika harta yang di ambil dari para koruptor sudah di kembalikannya,keuangan negara mengalami defisit ketika berutang utang itu untuk memenuhi kebetuhan rakyat jika mendesak (Muslimah News Id).

Dalam sistem Islam pemerintahlah yang wajib mengembalikan dan melunasi utang adalam para pejabat dan pemerintah pada saat itu atou pemerintah selanjutnya,bukan rakyat yang harus membayarnya.

Begitulah Islam dalam mengatasi krisis ekonomi khusus nya di tengah pendemi wabah corona ini,yang sewajibnya harus di penuhi oleh negara,dan solusi ini juga harus di pakai oleh seluruh negara,terkhusus Indonesia agar lepas dari jeratan utang luar negri,sehingga Indonesia kelak menjadi negara yang kuat dan berdaulat.

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter