Ancaman Dunia Digital Bagi Generasi, Islam Kaffah Solusinya
Rengganis Santika
Mentri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Arifatul Choiri, mengungkap maraknya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang disebabkan oleh gawai dan media sosial. Dunia digital khususnya penggunaan gawai banyak memberi pengaruh pada pola perilaku anak-anak dan Remaja. Selain itu dampak negatif gawai dan interaksi media sosial ternyata juga berkontribusi pada kasus-kasus kekerasan pada perempuan. Sejak Januari hingga Juni 2025 terhitung terdapat 11.800 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kemudian sampai bulan Juli 2025 meningkat mencapai 13.000 kasus. Ibu Mentri menyampaikan kasus-kasus ini didominasi oleh faktor penggunaan gawai. Tentunya ini adalah alarm bahaya bagi generasi. Hal yang harus menjadi perhatian khusus, bahwa ternyata pemakaian pertama kali gawai, termasuk interaksi dengan medsos di Indonesia, terjadi di usia sangat dini seperti usia SD. Sementara usia awal pemakaian gawai di negara-negara maju sekitar 14-16 tahun keatas (10 Juli 2025, Antara.news).
Berdasarkan data yang dirangkum dari media online tempo.co, remaja di Indonesia adalah pengguna gawai dengan durasi terlama, dalam sehari bisa menghabiskan waktu rata-rata 6.4 konten-konten negatif tinggi juga jam/hari. Sementara bila dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Amerika rata-rata 4 jam dan Jepang 2 jam. kondisi ini sangat mengkhawatirkan! Selain potensi terpapar konten-konten negatif tinggi, juga rentan terhadap kejahatan digital. Otomatis perilaku anak-anak dan remaja sangat dipengaruhi gawai dan medsos. Tingkat stress hingga depresi akibat medsos pada generasi juga meningkat. Konten-konten yang banyak memberi pengaruh adalah pornografi dan kekerasan. Tak heran bila data membuktikan generasi ini banyak yang menjadi korban "cyber crime".
Ancaman Dunia Digital Dalam Sistem Kapitalisme Sekular Adalah Nyata.
Dunia digital ibarat dua sisi mata uang, disatu sisi memberi ruang positif bagi kemajuan teknologi dalam memberi kemudahan hidup dalam berbagai hal. Namun disisi lain ada pihak-pihak yang ingin meraih keuntungan dengan menghalalkan segala cara. Atau memang ada motivasi sengaja untuk merusak generasi secara sistematis dan masif. Saat ini adalah Era disrupsi digitalisasi yang merupakan sebuah keniscayaan yang tak bisa kita hindari. Kita tidak dapat mengelak perkembangan teknologi. Teknologi bisa menjadi anugrah sehingga manusia lebih mudah dan luas mengakses berbagai kebutuhannya. Tapi juga bisa menjadi ancaman, terutama bagi perempuan dan generasi. Mereka target empuk pornografi dan cyber crime.
Apalagi saat ini kita hidup ditengah sistem kapitalisme sekuler. Dimana kapitalisme menawarkan orientasi kepuasan materi dan fisik dengan pemenuhan syahwat tanpa batas. Kapitalisme membutuhkan habitat tanpa batasan norma, moral dan agama. Maka habitat yang cocok bagi kapitalisme adalah azas sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama boleh ada tapi tak usah mengatur hidup. Kebahagiaan bagi mereka adalah kebebasan nafsu. Perempuan, anak-anak dan remaja seringkali jadi objek eksploitasi kapitalisme.
Islam Kaffah Adalah Solusi Kehidupan Manusia
Dunia digital akan baik atau buruk tergantung "user" maka akan menjadi anugrah bila ditangan orang yang menjadikan aqidah dan syariat Islam kaffah sebagai standar tolak ukur perbuatanya. Ditangan anak muda yang paham Islam, dunia digital menjadi berkah inovatif, kreatif. Namun tak cukup bila Islam hanya dipahami secara individual, sementara lingkungan atmosfernya kapitalisme. Dalam Islam negara memainkan peran dari mulai regulasi, implementasi hingga sanksi. Itulah pentingnya penerapan Islam secara kaffah.
Jangan lupa Islam hadir sebagai solusi bagi kehidupan, sebagaimana dahulu ketika Islam hadir ditengah kondisi bangsa Arab dengan sistem jahiliyah. Sistem yang bebas nilai, pemuja nafsu syahwat. Kondisi Arab ketika Rasulullah Saw hadir membawa risalah Islam, terjadi sekitar tahun 570 Masehi yang dicatat sejarah sebagai abad kegelapan. Saat itu manusia berada di titik moral dan martabat terendah. Bahkan bangsa Arab tak dilirik oleh dua adikuasa saat itu yaitu Persia dan Romawi. Dengan analogi sejarah diatas sistem kapitalisme kurang lebih sama dengan sistem jahiliyah dulu, bedanya nampak lebih modern. Maka solusi mengeluarkan manusia dari kegelapan jahiliyah adalah dengan penerapan sistem Islam secara kaffah
Komentar
Posting Komentar