Kelaparan Hebat Cara Baru Israel Genosida Gaza, Hanya Satu Solusi Hakikinya
Oleh Riani
Bukan karena rudal, kini anak Palestina tewas karena
rasa lapar. Menurut data The Japan Times, tujuh anak meninggal dunia
setiap hari karena kurang gizi. Stok pangan yang menumpuk selama gencatan
senjata habis perlahan, dan blokade penuh yang diberlakukan Israel pada 2 Maret
2025 membuat truk bantuan hanya masuk dalam jumlah yang minim
(cnbcindonesia.com, 23/7/2025).
Di sisi lain, warga yang berusaha mendapatkan bantuan
makanan dibunuh oleh militer Israel di dekat lokasi bantuan. Akibatnya, hingga
21 Juli 2025, 1.054 orang tewas begitu saja saat memperjuangkan hajat hidupnya
(bbc.com, 23/7/2025).
Tampak jelas bahwa Israel menjadikan kelaparan hebat
sebagai cara genosida baru. Sementara itu, PBB bergeming, begitu juga para
pemimpin negeri-negeri Islam. Terbukti sudah apa yang disabdakan Rasulullah
SAW, “‘Akan datang suatu masa di mana musuh-musuh (bersatu-padu dan)
berlomba-lomba untuk memerangi kalian. Sebagaimana berebutnya orang-orang yang
sedang menyantap makanan di atas nampan.’ Salah seorang sahabat bertanya,
‘Apakah karena saat itu jumlah kami sedikit?’. Beliau menjawab, ‘Justru saat
itu kalian banyak, namun kalian bagaikan buih di lautan. Allah akan membuang
rasa takut mereka kepada kalian, dan akan memasukkan wahn di dalam hati
kalian.’ ‘Apakah wahn itu wahai Rasulullah?’ tanya salah satu sahabat. Beliau
menjawab, ‘Cinta dunia dan benci kematian.’” (HR Iman Abu Dawud dari Tsauban
dan dinilai sahih oleh Syaih Al-Albani).
Umat Islam perlu menyadari bahwa bantuan-bantuan yang
diberikan pada warga Gaza berupa stok pangan sudah tidak mampu lagi menolong
nyawa mereka, begitu juga dengan upaya boikot dan sebagainya. Hanya bantuan
tenaga militerlah, yaitu jihad dari tentara negeri-negeri muslim, yang mampu
menghentikan genosida yang dilancarkan Israel dan AS.
Umat juga harus terus saling mengingatkan dan berdakwah
pada penguasa untuk menyelesaikan masalah Palestina, karena hakikatnya
masing-masing dari kita akan mempertanggungjawabkan diri sendiri di hadapan
Allah SWT saat ditanya upaya apa yang dilakukan untuk menolong saudara-saudara
kita di sana. Wallahu a’lam bish shawab.
Komentar
Posting Komentar