KEHANCURAN NEGRI-NEGRI ANTI TAUHID
Oleh : Rengganis Santika
Dalam surat Al Qomar, Allah SWT memberi pelajaran kepada kita
tentang kaum atau negri-negri terdahulu yang hancur binasa. Ada kaum nabi Nuh,
kaum nabi Luth, kaum 'Ad dan kaum tsamud. Semua Alloh beritakan dan rangkum
dalam surat Al Qomar, kisah negri-negri yang dibinasakan karena menolak
ketauhidan kepada Alloh SWT, enggan untuk beriman, memilih tetap dalam
kekufuran dan maksiat. Kisah negri-negri tersebut semestinya menjadi pelajaran
bagi kita umat islam. Saat ini umat
islam berada dalam situasi yang telah Rasululloh prediksi 14 abad silam, tak
berdaya ditengah segala kemaksiatan yang dilegalkan oleh negara, umat ini
mayoritas tapi bagai buih dilautan yang senantiasa terombang-ambing terbawa arus.
Alloh SWT menegaskan dengan mengulang empat kali dalam surat Al
Qomar, ayat yang artinya "Sungguh Alloh telah memberi kemudahan dalam Al
Qur'an untuk mengambil pelajaran, maka adakah kalian mengambil pelajaran?.
Begitulah, umat islam khususnya di negri ini berulang kali mendapat pelajaran,
peringatan berupa bencana, kesulitan dan kesempitan hidup yang menimpa rakyat.
Tapi para penguasa negri demikian pula rakyatnya tidak juga paham dan bertobat,
kemudian menjadikan hukum Allah (syariat) sebagai aturan hidup.
Di negri ini justru orang-orang tanpa ragu mempergelarkan berbagai
bentuk kemaksiatan dan kekufuran. Bahkan terang-terangan menentang Alloh SWT
dengan melegalkan zina, khmr, riba dll. Menolak hukum Alloh SWT dan memilih
hukum buatan manusia zaman yunani kuno yaitu demokrasi. Mempertontonkon
pelecehan terhadap izzah (kemuliaan) kaum muslimin di dunia dan akhirat yaitu
kalimat Laa ilaha ilalloh Muhammada Rosululloh. Mereka dengan pongah membakar
bendera tauhid bahkan juga membakar semua benda yang bertuliskan kalimah
tauhid, seperti topi, ikat kepala dengan penuh penghinaan.
Dalihnya itu adalah simbol ormas radikal/terlarang. Jelas ini tindakan bodoh tanpa pengetahuan.
Padahal HTI yang mereka tuduh tidak pernah mengklaim bendera tauhid adalah
benderanya, seperti dijelaskan dalam AD/ART. Sebelum HTI ada di negri ini,
bendera tauhid sudah berkibar di nusantara bahkan dunia. Lebih jelas lagi
secara de yure HTI bukan ormas terlarang. Bahkan secara de facto hakekatnya
merekalah yang membakar bendera tauhid yang radikal. Rekam jejak mereka dalam
membubarkan pengajian di tempat umum dan terbuka padahal kegiatan pengajian
yang legal sudah berizin, mereka pula yang memukuli dan anarkis terhadap sesama
muslim. Tidakkah mereka yang mengakui dirinya masih muslim menyadari kalimat
inilah yang menyelamatkannya di dunia dan akhirat, terlepas apakah itu simbol
ormas atau tidak, bila terdapat kalimat tauhid harus dijaga. Jadi betapa
sombongnya kita, astaghfirullh
Bendera tauhid, bukan sembarang bendera sebagaimana bendera umumnya
yang hanya sebagai identitas. Tapi bendera tauhid royah dan liwa, adalah wujud
kemuliaan, kewibawaan islam, dan lambang pemersatu umat. Dahulu bendera ini dipertahankan dengan
taruhan nyawa oleh para pejuang islam terpilih, baik dalam kondisi perang
maupun damai. Rasululloh SAW selalu memilih pejuang yang terbaik sebagai
pemegang panji/bendera. Bahkan dalam perang ar royah di Andalusia Spanyol,
sekalipun tinggal bendera tanpa pasukan muslim, bendera ini mampu membuat ciut
dan gentar pihak lawan. Sungguh peristiwa pembakaran bendera tauhid ini adalah
noda besar dalam sejarah perjalanan umat.
Para nabi dan Rasul diutus oleh Alloh SWT membawa visi misi
perjuangan yang sama yaitu visi misi ketauhidan. Yaitu beriman hanya kepada Allah SWT,
memurnikan peribadahan. Laa Ilaha Ilalloh Muhammada Rosululloh, Laa ma'buda
ilalloh...hanya meyakini satu-satunya Allah yang disembah sekaligus pembuat
aturan. Kalimat tauhid adalah ruh kehidupan, ruh perjuangan, identitas seorang
muslim, pemisah antara muslim dan kafir.
Kalimat tauhid adalah penyelamat di dunia dan akhirat. Seorang
muslim akan menjaga didalam sanubarinya kalimat tauhid sebagai bekal menuju
kematian. Rasulullah SAW dan para khalifah sesudahnya memberi contoh bahwa
kalimat tauhid tak cukup di hati namun harus menjadi syi'ar yang mampu
mengokohkan kekuatan mukmin dan menggentarkan musuh-musuh Alloh. Maka apabila
umat islam berdiam diri ketika bendera, panjinya dihinakan, dibakar, tidak
melakukan pembelaan, malah justru membiarkan, tak peduli. Maka noda hitam
sejarah umat islam ini akan menjadi cacat sejarah sepanjang perjalanan umat.
Umat langsung bergerak melakukan pembelaan dibawah komando para ulama, namun
negara cuSAW.diam, malah justru mengkriminalkan benderanya, juga pembawanya
bukan pembakarnya dan yang memerintahkan.
Bagi umat islam, peringatan hari santri yang ke-3 di alun-alun
Limbangan Garut, akan menjadi hari yang selalu diingat. Menjadi cerita bagi
generasi muslim di masa depan. Bahwa di negri muslim terbesar didunia, tepat di
hari santri, terjadi pembakaran terhadap royah panjinya Rosululloh SAW. Pada hari ibendera tauhid jangankan dijaga
malah dilecehkan yang pelakunya adalah umat islam sendiri, disaksikan di depan
mata kaum muslimin sendiri, tanpa ada yang menyelamatkan, malah bernyanyi...sangat
tragis!! Dan lebih tragis lagi justru
pelakunya dibebaskan! Sembari membuat fitnah, menebar kebohongan, memecah
belah sesama muslim.
Sekali lagi negara hanya diam, aparat pun nyaris kehilangan akal
sehat. Semestinya pelaku dan pemberi perintah (ormas nya) mendapat
tindakan tegas, pelaku pembakaran hanya
sebagai saksi dan dibebaskan. Pejabat negara dan aparat malah menunjukkan
keberpihakan pada ormas pelaku pembakaran. Aksi bela tauhid yang digelar di
seluruh negri dan puncaknya kemarin 211 di patung kuda Jakarta. Adalah ekspresi
dari kemarahan akan penghinaan pada kalimah tauhid dan sekaligus kekecewaan
umat atas proses hukum yang tak adil. Tak cukup menolak di hati. Namun harus
direalisasikan kekecewaan ini wujud nyata, sekalipun umat tetap sabar menahan
diri, tetap damai, tertib dan bersih..sambil umat mengumpulkan amunisi untuk
melanjutkan dakwah.
Aksi ini adalah bukti dihadapan Allah bahwa masih ada umat islam di
negri ini yang membela kalimat tauhid dan memiliki ghiroh untuk
memperjuangkannya dan jadi saksi dihadapan Alloh, bahwa negri ini bukan negri
anti tauhid karena tak semua penduduknya anti kalimah tauhid, sekaligus
berharap aksi tersebut menjadi washilah penahan, penghambat turunnya azab
Alloh. Sehingga kehancuran dan
kebinasaan yang menimpa negri-negri anti tauhid seperti kisah umat-umat
terdahulu tidak terjadi.
Negri ini memiliki sumber daya muslim yang luar biasa, saat ini
mulai tumbuh kesadaran disana sini, namun mengapa kemaksiatan pun kian
dahsyat?! Semua ini terjadi karena pelaku kemaksiatan nya adalah negara dan
hakekatnya adalah sistem kapitalisme demokrasi yang diterapkan saat ini lah
yang menjadi otak, aktor intelektual semua kejahatan dan kemaksiatan. Akhirnya
kebaikan orang-orang yang masih tersisa dan tersisih di negri ini menjadi tanpa daya dan kekuatan apalagi tanpa
persatuan.
Hanya dalam sistem inilah organisasi bejat LGBT perusak generasi
bangsa diterima, dibiarkan hidup bahkan dirangkul sementara organisasi dakwah
yang bergerak ikhlas menyampaikan syariat islam sebagai solusi hidup ditengah
umat...dihabisi dengan perppu, dicabut BHP nya difitnah, dipersekusi.
Mengkriminalkan para ulama dan ajaran islam khilafah. Kalau sistem ini terus
berjalan rezim ini terus berlanjut entah apa yang terjadi...?? Karena negri
demokrasi ini sudah mendapat cap anti tauhid serta pemimpinnya anti islam.
Bersiaplah!! Atau segera tobat...teruslah berdakwah bagi umat dan negri...terus
mengingatkan pemimpin negri, karena diamnya penguasa menunjukkan ridlo nya
terhadap kemungkaran yang terjadi jangan sampai diamnya negara...diamnya umat
islam mendatangkan azab Alloh.
#tolakpemimpinantiislam.
Komentar
Posting Komentar