Menata Negeri dengan Energi

Oleh Ety Faturahim

Publik melirik "sexy killer" hanya dalam waktu seminggu lebih dari 17 juta penayangan diraih, ini belum terhitung jumlah view dikalangan re uploader. Dalam film ini kita di bukakan sebuah wawasan baru, melimpahnya akses energi listrik memi ta bayaran mahal. Bukan sekedar bayaran rupiah, namun juga menggadaikan alam dan kehidupan.
   Menjawab tantangan dalam dokumentĂ i sexy killer watchdoc juga mendokumentasikan salah satu sumber energi terbarukan yang kini telah di produksi massal. Crude palm oil ( cpo ) dalam film berjudul Asimetris. Setelah minyak bumi cpo bisa di katakan sumber zat kimia berharga.
   Sebab ia mampu menjadi bahan baku hampir semua kebutuhan manusia modern mulai dari bahan pangan bahan kimia sehari hari hingga sumber energi. Bersama malaysia Indonesia bermetamorfosis menjadi negara pemasok utama cpo dan produk turunanya di dunia. Namun berapa harga yang harus di bayar masyarakat?
   Dengan pengamatan yang teliti dan jernih, permasalahan energi bukan semata terletak pada jenis sumber energi terbarukan atau bukan di kelola adalah paradigma yang salah, kapitalistik. Dengan paradigma ini tidak hanya energi namun setiap komponen kemajuan hanya bisa di tempuh dengan menumbalkan masyarakat.
   Maka di sinilah kita memerlukan paradigma baru yang manusiawi dan lebih mempuni di banding paradigma kapitalistik. Paradigma yang memberikan kewajiban tanpa kerusakan. Tidak hanya membangun materi namun sekaligus membangun manusia. Paradigma Islam dalam mengelola sumber daya alam.
"Kaum muslimin berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput , air, dan api. ( HT abu Daud dan Ahmad )
   Fasilitas umum yang di butuhkan secara besama oleh suatu komunitas tidak boleh di miliki atau di kuasĂ  oleh individu, beberapa individu atau negara sekalipun. Individu sekelompok individu atau masyarakat untuk manfaanya, sebab harta semacam ketiganya itu adalah milik mereka secara berserikat.
   Namun  agar semua bisa mengakses dan mendapatkan manfaat dari ketiganya negara mewakili masyarakat mengatur pemanfaatnya, sehingga semua masyarakat bisa mengakses dan mendapatkan manfaat secara adil dan harta harta milik umum.
   Dengan tegaknya Syariat Islam tidak perlu lagi menunggu konsep energi terbarukan untuk menjadikan kondisi bumi layak huni. Tak perlu kembali ke masa lampau tanpa energi Listrik untuk mendambakan sosio ekonomi kesehatan masyarakat yang sehat, sejarah telah membuktikan selama 13 abad, bagaimana Islam memimpin kemajuan di bidang sains tanpa meninggalkan kerusakan meluas pada alam. Sebab Islam tidak hanya turun untuk kaum muslimin namun untuk seluruh alam.

Allahualam bishowab.

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter