Ramadhan Mubarak, Gaza Digempur Israel!


Ira Fuji Lestari

                Ketenangan menunaikan ibadah shaum Ramadhan 1440H tampaknya belum bisa dirasakan warga jalur Gaza, Palestina. Pasalnya konflik lintas perbatasan antara Palestina dan Israel kembali memanas. Hamas sebagai organisasi Islam Palestina yang telah menembakan lebih dari 250 roket ke kota-kota dan desa Israel kini mendapatkan serangan balasan dengan tembakan tank dan serangan udara yang menewaskan enam warga palestina dan dua tentara Israel. Perdana mentri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut Hamas sebagai aktor yang harus bertanggung jawab dengan “harga mahal” untuk serangan roketnya terhadap Israel. Kementrian kesehatan Gaza menyatakan tiga dari enam warga yang tewas adalah bayi Palestina berusia 14 bulan sekaligus ibunya yang sedang mengandung.
                Sedih, Ramadhan yang penuh berkah harus dilewati dengan duka peluru dan rudal yang menjadi santapan kala sahur dan berbuka. Konflik berkepanjangan Palestina-Israel terjadi ketika Khilafah –Negara Islam kala itu- mengalami kemunduran dan akhirnya berhasil dihancurkan melalui berbagai konspirasi yang dilancarkan oleh para pembenci Islam salah satunya dengan membagi-bagi kawasan negeri muslim sebagai daerah jajahan mereka. Melalui berbagai perundingan Internasional, maka ditetapkanlah Palestina sebagai wilayah dibawah kekuasaan Inggris hingga akhirnya Inggris memberikan wilayah Palestina kepada Zionis Yahudi. Dukungan penuh dunia internasional pada Yahudi, membuat mereka kuat hingga akhirnya mereka berhasil membangun Negara sendiri diatas tanah Palestina yaitu Israel. Sekat Nasionalisme pun semakin memperparah keadaan Umat Islam,  termasuk Palestina. Umat dengan jumlah yang banyak justru terlohat tak berdaya hingga tidak bisa memberikan bantuan untuk membebaskan kembali Palestina sebagai tanah Umat Islam. Alhasil jadilah konflik Palestina-Israel yang berkepanjangan tanpa henti.
 Ini kali ketiga Ramadhan, Palestina menunggu dibebaskan dari cengkraman musuh-musuh Islam oleh Salahudin Al-Ayubi abad ini.  Tidak ada satupun pasukan militer dari negeri-negeri Islam yang mereka kirimkan untuk melawan tentara Israel. Palestina tak hanya membuthka ribuan doa, obat-obatan, makanan, pakaian dan tempat tinggal yang aman, namun lebih dari itu mereka membutuhkan pembebasan dari zionis Israel melalui tangan seorang pemimpin pemberani seperti Umar, setangguh Salahudin Al-Ayubi. Palestina butuh dibebaskan oleh sang Khalifah dalam naungan Khilafah sebab Khilafah adalah simbol persatuan umat Islam. Khilafah juga merupakan junah/prisai dimana umat Islam dapat berlindung dibeakangnya. Hanya Khilafahlah yang akan mengirimkan tentara pejuang Islam untuk membebaskan Palestina dan mengakhiri dominasi Yahudi atas bumi Palestina. Khilafah yang akan mengembalikan harta, tanah dan kehormatan penduduk Palestina. Maka dari itu marilah kita jadikan Ramadhan mulia sebagai momentum untuk meningkatkan semangat memperjuangkan tegaknya kembali Khilafah.

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter