Stunting Salah Satu Faktor Rendahnya Kualitas SDM

Oleh Betiya


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 Hari Pertama Kelahiran). Nah lalu apa penyebabnya? Hal ini karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi pertumbuhan anak.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Kirana Pritasari mengatakan bahwa stunting menjadi salah satu fokus dari Sustainable Development Goals (SDGs) no.2, yaitu mengakhiri segala bentuk malnutrisi termasuk stunting pada tahun 2030. 

"Sejalan dengan prioritas global tersebut, salah satu prioritas pembangunan kesehatan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Nasional) tahun 2015-2019, adalah perbaikan gizi, khususnya menurunkan prevalensi stunting yang dalam Program Indonesia Sehat dijalankan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas dan Pendekatan Keluarga," katanya. 
pencegahan dan penanganan stanting merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya membentuk generasi yang diidealkan oleh Al-Qur’an dan Hadis, yakni generasi saleh yang kuat iman, ilmu, fisik, mental dan material, sehingga mereka diharapkan mampu menjadi pemimpin yang mewarisi bumi ini.

Upaya menekan semaksimal mungkin angka stanting merupakan kewajiban Setiap pihak untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan, mulai orang tua/ wali, keluarga, masyarakat, pemerintah daerah,hingga ke tanggungjawab negara.
Lagi -lagi negaralah yang harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada ummat saat ini dan hanya dengan sistem khilafahlah setiap masalah-masalah yang menimpa ummat ini bisa teratasi hingga ke akar-akarnya.
Wallahu a'lam bishowab

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter