Hijrah, Mewujudkan Khilafah

Oleh Nurfadilah


Muharram adalah bulan yang tepat untuk berhijrah. Kata hijrah sudah menjadi tren di kalangan masyarakat mulai dari anak muda sampai emak-emak militan. Belakangan ini marak kita temui kampanye gerakan hijrah di media social, bahkan banyak dari kalangan artis berbondong-bondong saling mengundang untuk menghadiri ceramah beberapa Ustadz populer di Indonesia. Hijrah, yang secara bahasa berarti berpindah, digunakan sebagai sebutan untuk menamai sebuah gerakan yang mengajak kaum muslim, khususnya anak muda, untuk "berpindah" menjadi pribadi yang lebih baik dengan cara meningkatkan ketaatan dalam menjalankan syariat agama.
Mengamati fenomena Hijrah di Indonesia, Fenomena masyarakat hijrah adalah kabar baik sekaligus tantangan. Kabar baiknya bahwa kesadaran beragama menjadi semakin meningkat, dan begitu juga tantangannya cukup berat. Mereka yang berhijrah mengaku ingin mempraktikkan cara hidup yang sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Hadist. Apa yang mendorong seseorang berhijrah? Lalu sebenarnya apa makna hijrah yang sesungguhnya?
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi seseorang berhijrah. Bermunculannya ustadz yang berdakwah memanfaatkan teknologi dan media sosial memang efektif untuk memberikan pengetahuan agama kepada kita-kita yang sibuk bekerja dan sulit untuk mendatangi langsung majelis ilmu. Dengan menggunakan media seperti Youtube, kita bisa mempelajari agama dengan cara yang mengena bagi masing-masing.
Sementara itu seperti yang sudah di jelaskan diatas yaitu makna hijrah hanya diemban dan dimengerti sebatas bahasa dan  hanya untuk perubahan pribadi. Sesungguhnya makna hijrah secara keseluruhan adalah berpindah seluruh kehidupan di dunia dari kegelapan menuju cahaya, dari kekufuran menuju cahaya (Iman), dari durhaka menuju taat, dari berharap kepada makhluk menuju hanya berharap kepada Allah SWT, dari sistem bathil menuju sitem shahih.
Bagaimana caranya? Seperti yang kita ketahui Islam adalah satu satunya agama yang di Ridhai Allah, Rasulullah SAW membawa Islam dengan berbagai tantangan sehingga Rasulullah sempat berhasil menguasai 1/3 dunia dengan Islam. Yang sangat umat harapkan ialah umat Islam mempunyai kesadaran bahwa dunia sedang diobrak abrik oleh orang-orang yang benci terhadap Islam, para pemecah belah kesatuan, para pembuat adu domba antar umat Islam. Umat Islam harusnya focus terhadap perubahan (Hijrah) dari yang demikian menuju kemenangan Islam.
Islam sebagai agama merupakan sistem nilai yang mencakup segala apek kehidupan manusia. Ia tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamannya dan dengan alam lingkungannya. Salah satu ajaran Islam itu diyakini berhubungan dengan kehidupan politik. Adanya pandangan bahwa Islam merupakan instrumen ilahiah untuk memahami dunia, telah mendorong sejumlah pemeluknya untuk percaya bahwa Islam mencakup cara hidup yang total. Penubuhannya dinyatakan dalam syariah (hukum Islam). Mereka menekankan bahwa Islam adalah sebuah totalitas yang sinkron yang menawarkan pemecahan terhadap semua masalah kehidupan.
Sebuah urgensi ketika banyak di kalangan umat Islam berbondong-bondong hijrah, disitulah peran kita memperkenalkan makna Hijrah secara keseluruhan. Tak bisa lain yang wajib dilakukan adalah terus mengopinikan di tengah umat yang masih belum tau bahwa penerapan syariah kaffah dalam bingkai Khilafah merupakan kewajiban yang tak bisa ditawar. Allah SWT berfirman :
“ Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagi kalian” (TQS al-Baqarah [2]: 208).
Sebaliknya, haram bagi kaum Muslim untuk mengingkari atau mencampakkan sebagian syariah Islam dari realitas kehidupan dengan mengikuti prinsip sekularime (memisahkan agama dari kehidupan) sebagaimana yang dipraktikkan oleh negara saat ini. Karena Allah SWT dengan tegas mengecam sikap semacam ini:
“ Apakah kalian mengimani sebagian al-Kitab serta mengingkari sebagian yang lain? Tiada balasan bagi orang yang berbuat demikian di antara kalian melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada Hari Kiamat nanti mereka akan dilemparkan ke dalam siksa yang amat keras. Allah tidaklah lalai atas apa saja yang kalian kerjakan” (TQS al-Baqarah [2]: 85).
Sayangnya justru yang dikecam malah dipraktikkan dengan sempurna oleh kaum Muslim di negri +62 hari ini, khususnya oleh penguasa. Bukan hanya sebagian, bahkan sebagian besar hukum Islam dicampakkan. Sebaliknya, yang diterapkan pada sebagian besar aspek kehidupan kita adalah aturan-aturan sekular yang bersumber dari Barat. Lalu umat Islam yang menginginkan kembali berhukum kepada Islam malah dikriminalisasi.  Opini yang penuh kebencian dan alergi syariah kaffah terus digemakan.
Maka siiapapun yang mengaku Mukmin tak layak berdiam diri menyaksikan kemungkaran ini. Sebabnya, Rasulullah saw. tegas bersabda:
“Siapa saja di antara kalian yang menyaksikan kemungkaran, hendaknya ia mengubah kemungkaran itu dengan tangan (kekuasaan)-nya; jika tidak mampu, dengan lisannya; jika tidak mampu, dengan hatinya dan yang demikian adalah selemah-lemahnya iman” (HR al-Bukhari).
Mari hijrah bersama mewujudkan Islam Kaffah serta penerapan hukum Islam di seluruh penjuru dunia. Semoga Allah menyegerakan pertolongan-Nya, bagi para mukminin dan penerus perjuangan Rasulullah Saw dan para shahabatnya untuk menegakkan Sistem Islam.  Aamiin

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter