BBM Turun, Politik Bermain
Oleh Rina Karlina
Tidak lama ini ada
berita bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) turun. Penurunan harga BBM
nonsubsidi awal tahun ini dianggap telat ditengah harga minyak dunia mulai
merangkak naik. Mulai hari ini PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM
nonsubsidi yakni Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo, serta Dex dan Dexlite.
Penurunan harganya berkisar antara Rp 100 hingga Rp 250 per liter. Harga minyak
mentah berjangka Brent LCOc1 naik USD 1,11 atau 1,98 persen menjadi USD 57,06
per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate
(WTI) AS naik 87 sen menjadi USD 47,96 per barel atau 1,85 persen. "Ini
terlambat, seharusnya sudah dari November," ujar Faisal Direktur Eksekutif
Center of Reform on Economics (CORE) (Kumparan, 05/01/2019).
Menanggapi berita ini
ada beberapa hal yang membuat rakyat bingung dengan kebijakan pemerintah,
pasalnya beberapa bulan yang lalu sekitar oktober 2018 pemerintah menaikkan
harga bahan bakar minyak (BBM) dengan alasan utama yang selalu disampaikan
pihak pemerintah adalah akibat adanya kenaikan harga minyak dunia sebagaimana
yang diungkapkan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma
Sardjito. Dan sekarang harga minyak dunia naik justru BBM turun, seolah ada
permainan yang dibuat oleh pemerintah mengenai harga bakar minyak (BBM).
Mengingat BBM adalah
kebutuhan dasar rakyat yang tak layak dipermainkan untuk kepentingan penguasa
melalui kebijakan politik. Seperti yang kita lihat dan ketahui saat ini dunia
politik sedang memanas menuju Pilpres 2019 yang sering rakyat menyebutnya
dengan musim politik, bisa jadi ini ada hubungannya. Karena kemungkinan yang
tidak diinginkan oleh rakyat semuanya bisa terjadi demi kesuksesan politik,
tidak peduli rakyat dirugikan atau tidak.
Islam sebagai ajaran
yang sempurna yang berasal dari Allah SWT, Tuhan semesta alam telah mengatur
bagaimana tata kelola sumber daya alam yang menjadi hajat hidup publik seperti
minyak bumi. BBM dalam pandangan islam merupakan harta milik umum sebagaimana
sabda Rasulullah Saw, "kaum muslimin bersekutu dalam tiga perkara: air,
rumput, dan api" (HR. Abu Daud). Pengelolaannya wajib dilakukan secara
langsung oleh khalifah sebagai kepala negara yang berfungsi sebagai pelindung
dan pelayan masyarakat.
"Sesungguhnya
al-Imam (khalifah) itu perisai, dimana orang-orang berlindung
dibelakangnya." (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud). Dengan alasan
apapun pemerintah tidak boleh menyerahkan pengelohannya kepada pihak swasta
apalagi asing. Sehingga dapat dipastikan harga BBM murah bahkan gratis dan
mudah diakses oleh seluruh rakyat. Maka benarlah hanya sistem islam
satu-satunya yang layak dan patut diperjuangkan untuk diterapkan
ditengah-tengah umat, karena terbukti hanya sistem islamlah yang mampu menyejahterakan
umat. Wallahu'alam bi shawab.
Komentar
Posting Komentar