Keutamaan Menjadi Pemimpin Dalan Islam
Oleh : Rusmiyanti
Tahun 2019
merupakan tahun pertarungan menuju pilpres. Semua berlomba lomba untuk mendapat
simpati masyarakat,bahkan kompetensi antar capres-cawapres makin panas. Upaya
pencitraan politik terhadap umat islampun semakin gencar dilakukan,setelah
persoalan sholat kali ini tantangan membaca alquran bagi masing masing pasangan
capres dan cawapres.
Sebagai seorang
muslim tentu kita di sunnahkan untuk selalu membaca alquran. Alquran bukan
sekedar bacaan tetapi sebagai petunjuk bagi kehidupan dan sebagai hukum untuk
menyelesaikan berbagai masalah persoalan hidup manusia. Sebagai calon presiden
dan wakil presiden bukan hanya bisa baca alquran tetapi juga harus siap
menerapkan isinya sebagaimana kita ketahui alquran adalah sumber hukum bagi
manusia dan tidak bisa ditandingi oleh hukum buatan manusia sebagai mana
firmanNya mejelaskan Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? Hukum
siapakah yang lebih dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?(TQS
Almaidah (5):50). Nah oleh karena itu kewajiban berhukum pada Alquran adalah
perkara yang tidak bisa di tawar lagi. Allah SWT juga mengingatkan kaum muslim
agar tidak menjad i kelompok manusia yang kufur karena tidak berhukum pada
hukum hukum alquran.
Menjadi pemimpin
tentu memiliki keutamaan sebagai orang yang mampu menegakkan keadilan. Namun
sangat di sayangkan di negeri yang mayoritas penduduk muslim inj justru
menerapkan sistem sekulerisme yang selalu memisahkan agama dari
kehidupan,berpolitik dan bernegara. Perlu kita ketahui keutamaan menjadi
pemimpin dalam dalam islam adalah mampu memberikan teladan yang mulia dan
menjalakan amanahnya, juga melakukan tugas dengan benar sesuai syariat islam.
Dan menjadikan alquran sebagai petunjuk yang wajib atas seluruh kaum muslim
untuk mengamalkan isinya dengan kaffah,karena itu jangan cuma sebagi tantangan
untuk membaca alquran tetapi harus bisa menerapkan hukum hukum alquran secara
keseluruhan. Wallahu'alam bi ash showab.
Komentar
Posting Komentar