Tauhid Pemersatu Umat
Oleh Rina Karlina
Acara Reuni 212 yang digelar kemarin memang sungguh mengagetkan
banyak pihak. Jika ICW sempat menyebut cuma didatangi 20.000 peserta, bahkan
jubir PSI yang juga pentolan Jl. Guntur Romli bilang jumlah peserta Reuni Akbar
212 masih kalah dari peserta tari poco-poconya Jokowi di Monas beberapa waktu
lalu. Namun dari data yang bersumber dari IMEI telepon genggam peserta Reuni
Akbar Mujahid 212 yang didapat dari MSC bahwasannya jumlah peserta Reuni Akbar
Mujahid 212 kemarin adalah sebanyak 13,4 juta jiwa! (eramuslim.com, Senin,
3/12/2018)
Ini sebagai bukti bahwa umat Islam masih memiliki kesadaran dan
semangat untuk memperjuangkan bendera Rasulullah, karena bendera tersebut
adalah bendera seluruh kaum muslim. Mengingat beberapa waktu lalu terjadi aksi
pembakaran terhadap ar-Rayah yang La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah
di garut. Aksi pembakaran ini menimbulkan reaksi pembelaan yang luar biasa dari
umat Islam. Salah satunya diwujudkan dengan berbagai aksi bela Tauhid di
sejumlah daerah, dan puncaknya Aksi Reuni Akbar 212 pada tanggal 2 Desember
2018.
Al-Liwa dan ar-Rayah adalah bendera Tauhid. Bendera milik umat Islam.
Kalimat Tauhid La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah adalah kalimat yang
mempersatukan umat Islam, dengan kalimat tauhid umat Islam paham bahwa Allah SWT
dan Rasul SAW telah mewajibkan mereka untuk bersatu. Allah SWT berfirman:
“Berpegang teguhlah kalian semua pada tali (agama) Allah dan
janganlah bercerai-berai” (TQS. Ali-Imran: 103).
Allah SWT pun berfirman:
“Sungguh kaum mukmin itu bersaudara” (TQS.
Al-Hujurat: 10).
Kalimat tauhid hakikatnya adalah simbol
kebangkitan Islam. Makna La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah yang
mengusung keesaan Allah SWT dan menunjukkan Muhammad SAW sebagai utusan-Nya
pastinya membawa semangat perubahan terhadap kondisi masyarakat Arab jahiliyah
saat itu. Dan Tauhid sejatinya melahirkan ketentuan mutlak hanya kepada Allah SWT
dan Rasul-Nya, juga meniscayakan bahwa pembuat hukum yang wajib ditaati
hanyalah hukum Allah SWT. Dialah sebaik-baik pembuat aturan bagi manusia.
Jika kesadaran umat terus tumbuh terhadap
kalimat Tauhid sebagai pemersatu umat, maka kebangkitan dan kemenangan Islam adalah suatu hal yang niscaya. Serta tak ada hukum
atau aturan yan wajib dilaksanakan selain aturan dan hukum Allah SWT, juga tak
ada yang pantas dilakukan selain berupaya sekuat tenaga untuk menegakkan aturan
Allah SWT atau syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Bahkan wajib
terlibat bersama-sama menyerukan pentingnya penerapan syariah Islam secara
total untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik serta mewujudkan peradaban Islam
di muka bumi ini. Wallahu'alam bi shawab.
Komentar
Posting Komentar