Pesantren, Sarana Sosialisasi 4 Pilar yang Tepat?

Oleh Betiya

Anggota DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijjal mengatakan sosialisasi empat pilar dilakukan guna menguatkan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang final, meningkatkan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan agar lebih memahami subtansi daripada perundang-undangan serta Bhineka Tunggal Ika merupakan suatu keniscayaan yang harus disoialisasikan. Guna meningkatkan kecintaan terhadap Indonesia yang memiliki masyarakat yang beragam, sosialisasi tentang empat pilar bangsa yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, harus dilakukan secara masif, bahkan hingga ke lingkungan pesantren.

     “Ini adalah negara yang damai, negara yang bahagia, dan negara yang dilahir dari hasil kesepakatan dengan kultur budaya yang berbeda,” ujar Cucun usai menghadiri Konfercab PC Muslimat NU Kabupaten Bandung di Pondok Pesantren Danul Falah Pangalengan, Sabtu (29/8), PojokBandung.com.Pangalengan

Pihaknya menegaskan Pancasila sudah final maka tidak boleh diobrak-abrik lagi. Oleh karena itu, kata Cucun, DPR RI akan memperkuat sosialisasi empat pilar. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada penurunan jumlah masyarakat yang pro pancasila.

     “Yang saya khawatirkan itu bukan penurunan terhadap kecintaan terhadap Pancasila atau penguatan terhadap ideologi Pancasilanya. Tapi, ancaman ekternal yang datang ke negara kita ini. Misalnya, orang yang tidak mempunyai kekuatan ideologi ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang heterogen, bisa menjadi ancaman untuk memecah belah daripada NKRI,” tutur Cucun.

Cucun memiliki kenyakinan, pesantren bisa untuk mensosialisasikan empat pilar. Kata Cucun, jangan sampai ada quote and quote bahwa pesantren adalah suatu sarang teroris.

 

Pengertian Pesantren

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), pesantren adalah adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri, atau pesantren merupakan asrama tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji dan sebagainya.

Mengkritisi pernyataan dari kalimat yang disampaikan oleh anggota DPR RI di atas. Disimpulkan adanya kekhawatiran bahwa pesantren dapat dijadikan sarang teroris dan sebagai tempat pelemahan kecintaan terhadap Pancasila sebagai Ideologi, sehingga dianggap perlu untuk mensosialisasikan 4 pilar di Pesantren. Apa yang menjadi kekhawatiran dari anggota DPR RI tersebut, sungguh tidaklah beralasan dan hanya akan menimbulkan rasa phobia terhadap Islam semakin menjadi.

Ketika kita kaji lebih mendalam, hal-hal yang terdapat didalam empat pilar tersebut yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika adalah hal-hal yang bertentangan terhadap apa-apa yang diajarkan didalam agama Islam sebab apabila kita pelajari lebih dalam mengenai 4 pilar tersebut semuanya bukan berasal dari ajaran Islam melainkan warisan dari para penjajah terdahulu kemudian digunakan kembali oleh sistem Pemerintahan saat ini.

Pertama adalah Pancasila dan UUD 1945. Pancasila dan UUD 1945 asal mulanya adalah Piagam Jakarta yang di rumuskan kembali oleh tokoh-tokoh dari kalangan umat Islam dan orang-orang Pemerintahan, kedua adalah NKRI dan Bhineka Tunggal Ika yang di dalamnya mengggaungkan Nasionalisme sedangkan paham nasionalisme adalah paham yang memberikan sekat bagi persatuan ummat manusia bahkan tidak mampu untuk menyatukan manusia di Dunia sebab latar belakang ikatan ini yang bukan berasal dari yang menciptakan manusia.

Dari penjelasan di atas sudah sangat jelas tidak mungkin mensosialisasikan suatu produk warisan penjajah (buah pemikiran manusia) di lembaga kajian pesantren, yang notabene merupakan tempat pengkajian ilmu yang berasal dari Sang Kholiq, dan hal  terburuk yang akan terjadi adalah, adanya arus moderasi. Arus moderasi di pesantren menjadikan pesantren kehilangan fungsinya sebagai pencetak generasi muslim yg berintegritas yang sesuai dengan nilai -nilai keislaman yang mereka pelajari selama dalam masa pembelajaran di dalam pesantren dan mensyiarkannya tengah-tengah masyarakat lalu bagaimana bisa pesantren dikatakan sebagai sarang teroris ?

Paling utama untuk menghilangkan kekhawatiran dari apa yang dipikirkan oleh anggotanya DPR RI di atas adalah dengan mengkaji lebih dalam apa itu ideologi, baik ideologi di dunia maupun menurut pandangan Islam. Pada akhirnya pengkajian yang mendalam akan menghasilkan satu buah pemikiran yang kan melahirkan pemahaman. Sehingga kekhawatiran tdk akan terjadi apalagi sampai menuduh bahwa pesantren adalah sarang teroris.

Ideologi Yang Ada Di Dunia

          Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga mabda (ideologi). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Dua mabda yang pertama yaitu Kapitalisme dan Sosialisme, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Tetapi yang paling menonjol saat ini adalah Kapitalisme, yang diemban oleh negara berpengaruh seperti Amerika Serikat (AS). Sedangkan pengaruh sosialisme tidaklah sekuat kapitalisme, walaupun negara seperti Korea Utara, Laos, Kuba, Vietnam dan Tiongkok mengemban dan menyebarkannya. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negarapun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.

Islam Sebagai Ideologi

Bagaimana Islam memandang sebuah Ideologi? Ideologi yang dalam bahasa Arabnya yaitu Mabda.  Pengertian dari Mabda  adalah  aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Adapun yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. 

Sedangkan peraturan yang lahir dari aqidah ini tidak lain berfungsi untuk memecahkan dan mengatasi berbagai problematika hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara pelaksanaan pemecahannya, memelihara aqidah serta untuk mengemban mabda. Penjelasan tentang cara pelaksanaan, pemeliharaan aqidah, dan penyebaran risalah dakwah inilah yang dinamakan thariqah. Selain dari itu -- yaitu aqidah dan berbagai pemecahan masalah hidup -- dinamakan fikrah. Jadi mabda mencakup dua bagian, yaitu fikrah dan thariqah. (baca Qiyadah Fikriyah -- Nidzomul Islam.

Dari penjelasan di atas. Sangat penting mengkaji lebih dalam apa itu ideologi . Sehingga tidak akan ada salah dalam menafsirkan arti dari ideologi yang akan bisa terlaksana jika secara fikroh dan Thoriqohnyapun diterapkan secara kaaffah dalam institusi yang Allah SWT  Ridhoi, yakni Khilafah ala minhajjnubuwwah.

Intinya, tidak tepat mensosialisasikan 4 pilar di Pesantren, hanya untuk menguatkan 4 pilar tersebut, guna menghindari  terjadinya sarang teroris di pesantren. Yang paling tepat adalah merubah pemikiran yang fasad, menjadi pemikiran yang shahih, yang senantiasa bersandar pada hukum syara. Sehingga akan muncul pemahaman yang lurus mengenai pesantren. Dan apabila sudah mamahami  akan aqidah Islam dan pokok-pokok penyelesaian problematika kehidupannya dengan menggunakan aturan Allah SWT dengan berdasarkan Alqur’an Assunnah Ijma saahabat dan qiyas maka mustahil pesantren tersebut dikatakan sebagai sarang teroris, rasa takut mereka akan hisab Allah lebih besar, pemikiran mereka dibangun bagaimana mengenal Islam secara kaffah sehingga dapat menerapkan didalam setiap aktivitas mereka sehari-hari.

Perlu diperhatikan dalam hal ini, ketika Islam diterapkan sebagai Ideologi, maka disitu akan terurai dan terselesaikan masalah-masalah umat. Jangan sampai menyebut diri sebagai orang yang pancasilais dan mencintai Republik Indonesia ini, sampai selogannyapun NKRI harga mati, akan tetapi perilaku keseharian nya, sama sekali tidak mencerminkan hal tersebut. Berdiam diri saat kekayaan alambnegara ini dikuasai asing dan aseng. Berdiam.diri ketika ada orang yang mau merubah Pancasila menjadi ekasila dan trisila.

Solusi tuntas dari seluruh problematika umat saat ini  adalah dengan penerapan Islam secara total dalam berbagai lini kehidupan hal ini sebuah keharusan bagi kesejahteraan umat di seluruh penjuru dunia karena Islam bukan hanya sekedar agama ritual belaka akan tetapi Islam juga adalah sebuah mabda yang berasal dari Allah SWT yang bukan hanya sekedar mengatur dirinya sendiri akan tetapi juga mengatur dirinya dengan sesama manusia serta mengatur hubungan dirinya dengan Allah SWT. Biarlah pesantren berdiri sebagai tempat kajian Islam yang hakiki hingga dipenuhi orang - orang yang bersyaksiah Islam, guna meraih RidhoNya. Dan kelak, ketika generasi negeri ini sudah bersyaksiah Islam, bukan hanya kecintaan pada negeri ini saja yang bisa terwujud,, lebih dari itu semua problematika di negeri.ini bahkan di dunia akan bisa terselesaikan karena Islam adalah Rahmatan Lilalamin, Wallahu a’lam bishshowwab.

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter