KISRUH BPJS,SAATNYA KEMBALI PADA SISTEM ISLAM
Oleh : Ratna Juwita
Defisit BPJS Kesehatan terus meninggi. Hingga akhir 2018,
defisitnya diperkirakan mencapai Rp16,5 triliun. Pantas jika BPJS Kesehatan
banyak gagal bayar pada rumah sakit.
Sebuah fenomena yang membahayakan keselamatan pasien. Sebab
gegara BPJS gagal bayar pada rumah sakit, akibatnya rumah sakit mengurangi
kualitas pelayanannya kepada pasiennya.
Misalnya, mengurangi jumlah obat, yang seharusnya untuk satu
bulan, menjadi dua minggu saja. Itu yang kelihatan, belum lagi yang tidak
kelihatan, boleh jadi pihak rumah sakit mengurangi tindakan medis lain, seperti
injeksi, kualitas obat/antibiotik, rontgen, dll.
Melihat fenomena ini, pemerintah berupaya menyelamatkan BPJS
Kesehatan dengan menyuntiknya pajak rokok daerah/cukai rokok. Secara umum
mengalokasikan pajak rokok daerah/cukai rokok untuk BPJS bisa dimengerti.
Sebab rokok sebagai barang yang terkena cukai, sebagian dana
cukainya memang layak dikembalikan untuk penanggulangan/pengobatan penyakit
akibat dampak negatif rokok.
Namun, hal ini tidak bisa dilakukan secara serampangan,
karena alih alih akan menimbulkan sejumlah ironi yang justru kontra produktif
bagi masyarakat dan BPJS Kesehatan itu sendiri.
Apa saja ironi dibalik kebijakan menyuntik BPJS Kesehatan
dengan cukai rokok?
Pertama, Mengobati orang sakit tetapi dengan cara
mengeksploitasi warganya untuk tambah sakit. Sebab dengan menggali dana cukai
rokok untuk menutup BPJS sama artinya pemerintah menyuruh rakyatnya merokok.
Sama artinya pemerintah mendorong agar rakyatnya sakit, karena konsumsi rokok.
Kedua, relevan dengan itu, juga akan menimbulkan paradigma
keliru di kalangan masyarakat, bahwa aktivitas merokok diasumsikan sebagai
bentuk bantuan pemerintah dan BPJS agar tidak defisit.
kisruh BPJS adalah hal wajar dalam sistem kapitalis karena
korupsi sudah mendarah daging di negeri ini.Begitu mudahnya orang-orang
melakukan korupsi dana BPJS hingga akhirnya BPJS mengalami defisit.
BPJS adalah program pengalihan tanggung jawab, dimana jaminan
kesehatan yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara dialihkan menjadi
tanggung jawab rakyat. Masyarakat
diwajibkan untuk saling membiayai
pelayanan kesehatan di antara mereka melalui program asuransi. Jadilah hak
rakyat diubah menjadi kewajiban rakyat, dan diubahlah kewajiban negara yang
seharusnya menjamin hak rakyat atas kesehatan dihilangkan.
Islam
Menjamin Layanan Kesehatan Masyarakat
Islam adalah agama sempurna yang Allah wahyuhkan, mengatur segala hal dengan
sangat detail. Mulai dari hubungan manusia
dengan Allah, hubungan dengan dirinya sendiri , hingga hubungan manusia dengan
masyarakat. Allah Maha tau semua yang terbaik bagi kita.
Pelayanan kesehatan dalam sistem Islam diberikan secara
gratis tanpa memandang agama, satatus sosial, warna kulit, suku, ras,
maupun budaya, Pembiayaan yang gratis
diperoleh dari sumber daya alam yang tersedia di negara kaum muslimin, dan dikelola penuh oleh negara dengan menerapkan
sistem ekonomi Islam.
Apakah mungkin mewujudkan jaminan kesehatan terbaik, kalau masih
pakai paradigma Kapitalis? Karena telah terbukti bahwa kepemimpinan yang tidak
berbasis Aqidah hanya akan memudhorotkan umat. Mari segera kita perjuangkan
sistem Islam yang mulia, agar Allah
mendatangkan keberkahan dalam hidup manusia.
Inshaa Allahu
Komentar
Posting Komentar