KHILAFAH ADALAH SOLUSI BAGI PERMASALAHAN UYGHUR
Oleh Ai Sri Heryani
Berita
menyedihkan kembali terjadi pada saudara kita kaum muslim, kali ini tentang
nasib etnis Uyghur di Xinjiang, China. Kaum muslim ditindas oleh pemerintah
komunis China. Penindasan tersebut sudah berlangsung lama dengan alasan bahwa mereka
adalah agama Islam.
Pemerintah
komunis China sangat membenci yang berbau Islam, mereka ingin memusnahkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan Islam. Mereka menutupi mesjid-mesjid di Xinjiang,
mereka menyuruh kaum muslim untuk keluar dari akidahna, melarang memberi nama Islam
untuk bayi yang baru lahir, orang yang namanya berbau Islam diancam tidak mempunyai
pekerjaan, menyita Al-Qur'an, sajadah dan benda yang menyimbolkan keislaman karena
dianggap sebagai barang ilegal, melarang anak-anak belajar Al-Qur'an dan
kegiatan keislaman sementara sekolah umum tidak mengajarkan sekolah agama, mesjid
dirubah menjadi tempat propaganda dan harus mengibarkan bendera China, memotong
gamis perempuan di tengah jalan, perempuan dilarang memakai jilbab apalagi
memakai cadar, memasang 40.000 kamera pendeteksi wajah diseluruh tempat untuk
memata-matai gerak-gerik muslim Uyghur, memaksa menikahkan muslimah dengan kafir
komunis dari suku Han dengan dalih asimilasi budaya, China melakukan
penghapusan ras secara sistematis agar generasi Uighur selanjutnya lenyap dari
China, muslim Uyghur harus menerima kehadiran tamu dari partai komunis tugasnya
mengawasi dan mendoktrin dengan komunisme, dan sekitar satu juta muslim Uyghur
dimasukkan ke kamp konsentrasi 're-edukasi', mereka mencuci otak muslim Uighur didoktrin
ajaran komunis dan patriotisme China, dipaksa makan babi dan minum alkohol.
Sesuatu yang
tidak mengherankan hal ini terjadi, karena jelas kebencian kaum kafir terhadap Islam dan kaum Muslim
seperti yang telah dijelaskan pada firman
Allah SWT:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً
لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang
yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik (QS al-Maidah
[5]: 81).
Juga firman-Nya:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ
عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
Mereka tidak
henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup (QS al-Baqarah [2]: 217).
Demikianlah
kebencian dan permusuhan kaum musyrikin terhadap kaum Muslimin. Maka sesuatu
yang mengherankan ketika masih saja ada kaum Muslim yang membela dan masih
berharap belas kasihan kaum kafir laknatulloh. Seharusnya kaum muslimin bersatu
untuk membela dan memerangi kaum kafir yang sudah dengan jelas mendzolimi
saudara seaqidah (etnis Uyghur).
Dengan alasan
ekonomi dan kebijakan luar negeri China yang tak pernah ikut campur urusan
dalam negeri negara lain yang menjadi penyebab kemungkinan pemerintah negara-negara
mayoritas Islam nyaris tidak bersuara diam membisu soal perlakuan yang diterima
etnis muslim Uyghur. Seharusnya kita sesama muslim itu bagai satu tubuh yang
lain sakit maka tubuh lainnya ikut merasakan sakit dan jelas ada dalam Al-Qur'an
kita diperintahkan untuk saling menolong saudara kita sesama muslim.
Perintah Al-Quran jelas, ketika saudara
mereka ditindas dan minta pertolongan, kaum Muslimin wajib memberikan
pertolongan kepada mereka. Allah Swt
berfirman:
وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ
فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
Jika mereka
meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan (QS al-Anfal [8]: 72).
Muslim Uyghur
telah lama menjerit meminta pertolongan kaum muslimin untuk menyelamatkan
mereka. Menjaga eksistensi mereka, memelihara keimanan dan keislaman mereka,
dan mencegah mereka dari kekufuran yang dipaksakan kepada mereka.
Persoalannya,
mana pemimpin Muslimin saat yang mau dan berani mengirimkan pasukan
menyelamatkan mereka?
Sungguh tak ada
yang mempedulikan mereka. Termasuk penguasa negeri ini. Sebuah negeri Muslim
dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Jangankan memberikan pertolongan
mereka secara riil, bahkan hanya sekedar kecaman saja tak terdengar. Lalu, sampai
kapan mereka harus menangis, menjerit, mengharap dan meminta pertolongan? Realitas
ini menambah daftar panjang betapa besar penderitaan umat Islam sekarang.
Sebab, bukan hanya Uyghur, nasib serupa juga dialami oleh kaum muslimin di
Rohingya, Kashmir India, Pattani Thailand, Moro Philipina, Palestina, Suriah,
Afghanistan, dan lain-lain.
Semua realitas
semakin meneguhkan kesimpulan tentang betapa butuhnya umat terhadap Khilafah.
Khilafah yang melindungi, menjaga, dan memerihara kaum muslimin. Khilafah yang
menyatukan umat dalam satu kepemimpinan sehingga menjadi umat yang kuat. Umat yang tidak mudah
dipecundangi, ditindas, dan dikalahkan oleh kaum kafir. Khilafah adalah Junnah
(perisai) yang akan melindungi seluruh kaum muslimin di dunia, ALLOHUAKBAR.
Wallohualam
Bishowab
Komentar
Posting Komentar