Moderasi Islam = Penyesatan Islam
Mari kita melihat fakta problematika umat hari ini dengan hati yang jernih, dengan keimanan yang lurus. Buya Hamka mengatakan kalau kau sudah tak lagi memiliki rasa marah ketika agamamu Islam diinjak, dinistakan..
Maka pakailah kain kafan! Kau hidup tapi hakekatnya kau sudah mati, imanmu telah mati. Tak ada rasa sakit lagi pada imanmu manakala melihat islam dan umatnya disakiti. Padahal lagi...dan lagi Islam menjadi sasaran tembak. Kaum muslim Indonesia tak henti-hentinya tersakiti, ironisnya ini adalah negri mayoritas muslim..dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
Namun Islam dan syariatnya..justru selalu menjadi tertuduh. Para ulama yang berbicara lurus menyampaikan kebenaran ajaran islam dan hukum-hukum Alloh malah mendapat intimidasi, diskriminasi dan persekusi, karena tidak sesuai dengan keinginan titah penguasa negri. Sebaliknya pelecehan dan penistaan terhadap Islam juga Rasululloh Saw dibiarkan berlalu. Bahkan penista agama bisa tenang dan senang disini meraih kursi empuk. Kemarahan umat hanya jadi permainan sang penguasa. Katanya negara tak akan mengusik agama di wilayah private...tapi justru kini masalah iman dihati wilayah yang teramat private....malah diobok-obok!
Sang mentri agama nan setia yang dari sejak dilantik sampai hari ini tak henti-hentinya membuat gaduh seantero negri. Merasa tak cukup dengan membangun stigma dan narasi sumbang terhadap mereka yang mengekspresikan ketaatan pada syariat agamanya sendiri dengan sebutan radikal. Bendera tauhid, cadar dan celana cingkrang dicap radikal dan dilarang. Semua yang tak sejalan dengan keinginan penguasa itu radikal, bahkan anak PAUD pun dituduh ada yang terpapar radikal. Belum juga puas, penguasa melakukan aksi-aksi lebay dengan mengawasi para ASN, kini majlis ta'lim pun tak luput dari pengawasan. Rupanya masih belum puas sampai disitu, ajaran islam pun menjadi sasaran, jihad dan khilafah harus dihapus dari khasanah pendidikan anak-anak kita.
Rupanya penguasa negri ini ingin mengokohkan jati dirinya sebagai negara sekuler sejati. Ya!! Pengokohan sekulerisme memang tak cukup dengan membangun stigma dan label namun harus dipastikan isi kepala generasi mendatang steril dari nilai-nilai ajaran islam dalam kehidupan, bahkan generasi islam ini harus dijauhkan dari akar sejarahnya sendiri. Inilah bahaya sesungguhnya yaitu moderasi islam yang dimaknai sebagai penyesatan terhadap ajaran agama Islam. Sang penguasa mengatakan melalui mentrinya yang setia, bahwa khilafah dan jihad tak sepenuhnya dihapus dari buku pelajaran namun diberikan makna yang lebih konstruktif dan kontekstual( cnn.Indonesia).
Itulah moderasi islam yang mengelabui, membuat islam menjadi samar. Ajaran islam yang seharusnya.dimaknai berdasarkan dalil-dalih syari'ah dan para ulama mu'tabar. Malah sang mentri melalui para punggawanya di kementrian agama, dengan gegabah ingin memberi tafsir sendiri yang tentu adalah tafsir terminologi sekuler sesuai titah dan kehendak penguasa negri. Sampai disini kami wong cilik.yang selalu dengan mudah ditindas yang tak berhak hidup dengan mengekspresikan iman dan ketaatan kami pada sang Khaliq pemilik bumi dan langit..mohon izin untuk bertanya apa gak sekalian saja sejarah kemerdekaan negri ini dihapus? Karena pekik takbir nya bung Tomo, revolusi.jihad, Pangeran Diponegoro...semua yang menumpahkan darah hingga negri ini merdeka, mereka berjuang dengan ruh atau semangat jihad. Trus..apa gak sekalian saja sejarah masuknya islam ke Indonesia sampai negri ini jadi mayoritas muslim termasuk agamanya bapak ibu penguasa beserta para mentri yaitu islam. Hati-hati!! bapak ibu diatas jangan 'sakarepe dewe' gonta ganti fakta sejarah ,makna pelajaran, khasanah literasi. Jangan sampai pemilik bumi langit, penguasa tunggal jagat alam yang menurunkan Islam lengkap dengan aturan dan ajarannya yang sempurna, menjadi murka dan menurunkan azab untuk negri ini..naudzubillah!
Khilafah dan jihad itu ajaran islam sama halnya dengan sholat, zakat, puasa dan haji. Bahkan umat islam memiliki kebanggaan karena sejarah kejayaan islam selama berabad- abad lamanya adalah saat kekhilafahan tegak dimuka bumi ini. Semua itu tak bisa dihapus dari sejarah islam. Sejarawan dunia mengakuinya. Masa keemasan ditemukannya ilmu pengetahuan dunia hingga baratpun belajar dari dunia Islam, semua adalah di masa kekhilafahan.
Mohon bapak penguasa jangan juga terlalu naif menutup fakta dan makna jihad justru dari semangat itulah lahir generasi emas perubah dunia usamah bin zaid,.Muhammad al Fatih..mereka tak akan dicatat sejarah dunia dengan tinta emas seandainya tak kenal apa jihad. Tapi bapak mengapa tak sekalian menghapus zakat ?? Tapi untuk zakat narasi bapak-bapak berbeda...bapak katakan potensi besar zakat bagi pembangunan...kita umat islam jadi berfikir...ada udang di balik terasi, ada uang di balik narasi...
Bapak ibu penguasa...juga bapak ibu generasi milenial dan bapak ibu guru yang turut bertanggung jawab bagi masa depan generasi...coba bukalah mata lihatlah generasi milenial negrinya para syuhada kemerdekaan Indonesia pada hari ini, saya sungguh tak tega untuk membuka fakta demi fakta anak muda yang menjadi korban pendidikan sekuler di rumah dan di sekolah...mereka tak kenal agama dalam menjalani hidupnya. mereka kelompok anak muda yang seharusnya punya masa depan dan menjadi aset negara... Tapi lihatlah..mereka saat ini bukannya menjadi harapan bangsa malah menjadi beban keluarganya, beban masyarakat dan tentu beban negara.. mereka banyak yang sudah terpapar pergaulan bebas, perzinahan, narkoba, kekerasan,.anak.jalanan dan kehidupan gelap lainnya.
Tolonglah...Sudahi semua kegaduhan ini pak mentri yang terhormat, kami.percaya.bapak adalah seorang muslim demikian pula wakil mentri bapak... Berhentilah menyakiti hati umat mayoritas negri ini, mereka umat islam sudah cukup susah menghadapi kehidupan dalam sistem kapitalisme yang serakah ini.. Tugas utama bapak adalah menyelamatkan generasi negri ini dengan agama...karena agama hadir agar a=tidak gama=kacau..tidak kacau negri.ini. kami bangga menjadi anak cucu umar bin khottob, sholahuddin al.ayyubi...yang hadir untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan menuju terang...wallohu alam bish showab..
Komentar
Posting Komentar