Merdeka Belajar = Merdeka Berpikir

Oleh Betiya


Sosok Nadiem Makarim seorang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat ini tengah menjadi sorotan dan perbincangan hangat ditengah masyarakat umum. Dengan kebijakan barunya dalam dunia pendidikan sontak membuat gempar dunia pendidikan. Ada 4 Program yang telah Nadiem perbaharui saat ini, diantaranya meliputi Perubahan pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. Menurutnya 4 program pokok kebijakan tersebut akan menjadi arah pembelajaran yang memfokus kan pada arahan Presiden dan Wakil Presiden dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Adapun berbagai alasan-alasan mengapa Nadiem makarim membuat kebijakan-kebijakan tersebut.

Yang pertama adalah tentang Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Untuk penyelenggaraan USBN pada 2020 akan diterapkan dengan ujian yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Ujian tersebut dilakukan untuk menilai kompetensi siswa yang dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis atau bentuk penilaian lainnya yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya tulis, dan sebagainya).Melalui hal itu, guru dan sekolah lebih merdeka dalam penilaian hasil belajar siswa. Untuk anggaran USBN sendiri dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah, guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Yang kedua adalah tentang Rencana Penyusunan Pembelajaran (RPP) Sedangkan untuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kemendikbud akan menyederhanakannya dengan memangkas beberapa komponen. Dalam kebijakan baru tersebut, guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP. Tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen.

Yang ketiga mengenai Ujian Nasional (UN).Selanjutnya,tahun 2020 merupakan pelaksanaan UN untuk terakhir kalinya.“Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter,” kata Mendikbud.

"Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri. Satu halaman saja cukup," katanya.Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), Kemendikbud tetap menggunakan sistem zonasi dengan kebijakan yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.

Komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50 persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, dan jalur perpindahan maksimal 5 persen. Sedangkan untuk jalur prestasi ditingkatkan menjadi 30 persen disesuaikan dengan kondisi daerah. “Daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi,” ujar Mendikbud Nadiem.Nadiem  berharap pemerintah daerah dan pusat dapat bergerak bersama dalam memeratakan akses dan kualitas pendidikan.

Sebenarnya ada sesuatu yang janggal atas kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut, mengapa begitu cepatnya kebijakan itu ditetapkan menjadi sebuah kebijakan yang baru.

Ya, ada kampanye massif yang sedang berkobar dibalik kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Mendikbud tersebut diantaranya kampanye melawan Radikalisme dan kaum intoleran yang di sematkan pada ummat islam.

Yang kedua adalah kampanye dalam memberikan kebebasan (Liberalisme) dalam memaknai pelajaran yang berujung pada perilaku dan karakter liberal tanpa dikungkung batasan yang sesuai dengan syari'at islam.

Yang ketiga kemendikbud memang sengaja sedang menyiapkan generasi yang materialistik dan egois karena dia sedang menggiring generasi-generasi baru untuk diisi pemahamannya dengan menjadi insan berliterasi dan berkarakter universal lepas dari wahyu.

Begitulah betapa buruknya sistem saat ini yang diterapkan oleh negeri kaum muslimin yang menjauhkan islam dari jati diri para generasi penerus yang bukannya menciptakan insan bertaqwa namun malah menciptakan manusia-manusianya tak berilmu apalagi beradab.

Kemudian bagaimana islam mengatur sistem pendidikan yang pernah diterapkan 13 abad lamanya.
Dalam pandangan islam,manusia dikatakan baik dan manusia beradab adalah,manusia yangkenal dengan Tuhannya,tahu akan dirinya,dan menjadikan nabi Muhammad Saw sebagai uswah hasanah, mengikuti jalan pewaris Nabi(ulama) serta manusia harus mampu memahami potensi dirinya dan bisa mengembangkan potensinya.Rasulullah SAW menjadikan aqidah islam sebagai landasan dalam mendidik kaum Muslimin.Seperti yang diriwayatkan H.R Bukhari dan Nasa’I dari Abi Barkah,ketika dimasa Rasulullah SAW terjadi gerhana matahari yang bertepatan dengan meninggalnya putra beliau,orang-orang lalu berkata:“Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim”.Maka RasulullahSAW segera menjelaskan kepada mereka dengan sabdanya:“sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang,akan tetapi keduanya termaksud tanda-tanda kekuasaan Allah,dengannya Allah menperingatkan hamba-hambaNYA.Apabila kalian melihat kejadian demikian,maka shalatlah dan berdo’a,sampai keadaan yang kalian lihat itu kembali sediakala”.Dengan jelas kejadian tersebut mengambarkan bahwa Rasulullah SAW telah menjadikan Aqidah Islam sebagai dasar ilmu pengetahuan umum dalam menjelaskan peristiwa gerhana matahari dan bulan.Dengan jelas kejadian tersebut mengambarkan bahwa Rasulullah SAW telah menjadikan Aqidah Islam sebagai dasar ilmu pengetahuan umum dalam menjelaskan peristiwa gerhana matahari dan bulan,Menurut prof.Syed Muhammad Naquidal–Attas,dalam bukunya,islam and secularism merumuskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk melahirkan orang yang baik (to produce a goodman).

Dari pernyataan diatas bisa disimpulkan bahwa pendidikan dalam islam adalah upaya sadar, terstruktur ,terprogram, dan sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang telah digariskan syariat islam adalah: Membentuk manusia bertaqwa yang memiliki kepribadian islam (syakhsiyyah islamiyyah) secara utuh, yakni pola fikir dan pola sikapnya berdasarkan aqidah islam. Menciptakan ulama,intelektual dan tenaga ahli dalam jumlah berlimpa disetiap bidang kehidupan yang merupakan sumber manfaat bagi umat,melayani masyarakat dan peradaban serta akan membuat Negara islam menjadi Negara terdepan, kuat dan berdaulat sehingga menjadikan islam sebagai ideologi yang mendominasi dunia. Didalam khilafah Islam tidak akan muncul peluang timbulnya kebodohan dikalangan umatnya, sebab AllahSWT mewajibkan kepada setiap Muslim untuk menuntut ilmu dan membekali dirinya dengan berbagai macam ilmu pengetahuan untuk keperluan kehidupannya serta keperluan umatnya.Atas dasar ini Negara wajib menyempurnakan sector pendidikannya melalui pendidikan bebas biaya bagi seluruh rakyatnya,karena ilmu pengetahuan adalah kebutuhan manusia yang paling pokok,yang telah menjadi kewajiban bagi khilafah untuk menjamin,sabda Rasulullah SAW:“sesungguhnya termaksud tanda–tanda datangnya hari kiamat adalah hilangnya ilmu dan luasnya kebodohan”(ibid.h.471).

Dalam dunia pendidikan islam,Perempuan juga memberikan kontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan,sepertiUniversitasQarawiyyin yang didirikan oleh Fatimah al–Fihri pada tahun 859M,perempuan memainkan peran penting dalam penjagaan dan pengembangan metode pembelajaran hadits dan fiqh,mereka memberi ijazah dan mempunyai otoritas yang sama dalam ijtihad sebagimana laki–laki.ulama hadist terkemuka ibnu Hajar al–Ashqalani menerima ijazah dari 53 guru perempuan.Hal ini jelas berbeda dengan yang terjadi dibarat yang terkenal dengan fenomena“MatildaEffect”,yang sering digambarkan perempuan diabaikan kontribusinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan hanya karena seorang perempuan,selain banyak perempuan yang berhak mendapat hadiah Nobel penghargaan tersebut lebih diberikan kepada kolega laki–laki atau suami mereka yang terjebak dalam dominasi gender.

Begitulah sedikit gambaran indahnya dunia pendidikan dalam naungan khilafah karena kecerdasanpun di pelihara, dijaga oleh khalifah dan atas izin Allah sebentar lagi khilafah pun akan segera tegak kembali. AllahuAkbar..

Wallahu a'lam

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter