GELAR UNTUK INDONESIA



Oleh : Neng Nur
Laporan terbaru dari agen perjalanan asal Inggris, Lastminut.com menyebut Indonesia sebagai Negara paling santai di Dunia. Kata santai di sini dalam artian positif yang berhubungan dengan relaksasi dan cocok sebagai destinasi liburan. Indonesia adalah negara yang paling santai di dunia. Mengalahkan Australia, Islandia, dan 12 negara lain di dunia.


Laporan terbaru ini berdasarkan penelitian terhadap berbagai faktor di suatu negara. Termasuk di dalamnya hak-hak pribadi warga negara, populasi suara dan cahaya, suhu, jumlah hari libur, serta jumlah spa di negara tersebut. Hasilnya, Indonesia lah negara paling santai di dunia. Jakarta, kompas.com

Berangkat dari filosofi kapitalisme yang selalu berorientasi materi dan menjadikan manfaat sebagai tolak ukurnya. Maka tidaklah mengherankan apabila dalam Ideologi kapitalisme yang diterapkan saat ini, sektor pariwisata merupakan sektor andalan dan strategis karena memberi keuntungan dalam meningkatkan pendapatan Negara/Daerah. Contoh adalah negara Swiss dan Entitas Yahudi Israel yang total (pendapatan nasional) nya hampir keseluruhan dari sektor pariwisata.

Akan tetapi ciri alami kapitalisme, selalu ada "harga mahal" yang harus dibayar dari keuntungan yang di peroleh nya. Inilah potret nyata dari pariwisata di dalam iklim kapitalisme yang berazas sekuler. Harga mahal tersebut berupa kerusakan moral, tergerusnya Aqidah, dan terjadinya praktek-praktek menghalalkan segala cara demi meraih keuntungan.

Pengaruh globalisasi tak terelakan menimpa seluruh dunia. Hal yang paling nyata dari pengaruhnya adalah "penyeragaman" gaya hidup. Gelombang 3F (Food, Fashion, Fun) banyak ditawarkan melalui dunia pariwisata.

Pengaruh global juga harus di waspadai adalah terkait aspek politik, mau tidak mau mengakibatkan Indonesia dalam pariwisata global mengalami "tekanan politik ekonomi". Entah sadar atau tidak negeri ini di dikte negara induk dan akhirnya menciptakan ketergantungan.

Sikap sekuler yang meniadakan Allah swt, ketika menyaksikan kebesaran, keindahan, dan kekuasaan Allah di alam semesta adalah kesombongan dan kebodohan yang nyata. Berwisata melihat ayat-ayat kauniyah namun tidak menambah keimanan adalah kerugian.

Meski saat ini carut-marut, ada harapan negeri ini menjadi lebih baik. Sebuah negara yang baik, kehidupan masyarakat nya juga baik, kebutuhan hidupnya terpenuhi, keamanan nya terjaga, masyarakat nya juga jauh dari sikap permusuhan dan saling membenci, mereka justru toleran dan saling memaafkan.

Di sisi lain, jumlah Muslimnya mayoritas, tetapi keIslaman mereka justru kurang tampak dalam kehidupan. Bahkan aturan Islam yang Kaffah tidak hadir mengatur urusan masyarakat. Namun demikian, selalu muncul harapan agar suatu ketika negeri ini menjadi negeri yang lebih baik lagi.

Karena itu, jika bangsa ini menghendaki negeri ini menjadi lebih baik, semestinya mereka berusaha keras mengubah kondisi fasad ini agar sesuai dengan tuntutan Allah swt. Caranya adalah dengan melaksanakan syari'at nya secara kaffah. Itulah tuntutan hakiki atas kaum muslim yang mengharapkan keberkahan dan ampunan Ilahi.
Allahua'lam bishawab

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter