Bayi Dibuang Meningkat, Seks Bebas Kian Mengkhawatirkan.
Oleh : Nur Ummu Fariz (Ibu Rumah Tangga)
Selain kasus Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT), seks bebas dikalangan remaja Indonesia juga sangat mengkhawatirkan, masalah seks bebas ini kian mengkhawatirkan karena makin banyak jumlah bayi yang dilahirkan dibuang dijalanan bahkan belum lahirpun sudah di aborsi karena Kehamilan Tak Diinginkan(KTD), bahkan pemerintah membuka ruang kesempatan aborsi bagi sebagian kondisi kehamilan. Aborsi Legal, presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani peraturan pemerintah yang melegalkan praktik aborsi bagi korban pemerkosaan. Aborsi dapat dilakukan berdasarkan: a. Indikasi Kedaruratan Medis. b. Kahamilan Akibat Perkosaan.
Pada dasarnya, kehamilan tidak boleh di aborsi, kehamilan adalah proses yang harus ditempuh sampai selesai. Namun demikian kehamilan dalam kondisi tertentu yang menjadi ancaman. Misalnya, kehamilan yang dialami penderita sakit jantung maka langkah aborsi dibenarkan lantaran bisa mengancam kelangsungan hidup. Adapun aborsi bagi korban pemerkosaan, dijalankan dengan melihat kadar tekanan psikologis yang dialami korban kekerasan seksual.
Remaja tentu menyumbang populasi sangat besar di Indonesia, akibat sistem sekular yang merusak yang diterapkan oleh negara. Kalangan remaja yang jumlahnya sangat besar tersebut juga kena dampaknya, banyak kasus miris menimpa remaja saat ini. Misalnya, pada tahun 2008 saja remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah, diantaranya melakukan aborsi. (Republika.co.id 20/12/2008) disisi lain pada tahun 2017 dikalangan remaja/pelajar dan mahasiswa adalah pengguna narkoba, (Republika.co.id, 30/10/2017) dan baru-baru ini terjadi kembali pemerkosaan dikalangan keluarga, remaja hamil diperkosa oleh kakak kandungnya sendiri, (News Indonesia minggu 05/08).
Bisa dibayangkan, dalam 10 atau 20 tahun kedepan, betapa makin rusaknya kehidupan remaja kita jika sistem sekular ini terus dipertahankan dan syariah islam tidak segera diterapkan. Sekularisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan, dan telah merasuki kalangan remaja dengan caranya sendiri. Dengan sekularisme, identitas keislaman yang semestinya melekat pada pemuda dan remaja menjadi hilang, semuanya mengekor budaya barat yang sekularistik, kondisi ini tentu berbahaya bagi masa depan remaja.
Faktanya, sistem sekular Barat yang sedang menimpa dunia kini telah terbukti gagal menjamin kesejahteraan, ketenteraman dan kebahagiaan umat manusia, disisi lain, komunisme telah dikubur masyarakatnya sendiri pada tahun 1991. Jadi hanya tinggal Islam lah yang siap menyongsong peradaban baru, sebagaimana dulu pernah memimpin peradaban manusia. Rasulullah saw bersabda : perkara ini (yaitu islam) akan merebak ke segenap penjuru yang ditembus oleh malam dan siang, Allah tidak akan membiarkan satu rumahpun, baik gedung maupun gubuk, melainkan akan dimasuki oleh Islam sehingga dapat memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang hina, yang di muliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah kekufuran. (HR. Ibnu Majah)
Selain kasus Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT), seks bebas dikalangan remaja Indonesia juga sangat mengkhawatirkan, masalah seks bebas ini kian mengkhawatirkan karena makin banyak jumlah bayi yang dilahirkan dibuang dijalanan bahkan belum lahirpun sudah di aborsi karena Kehamilan Tak Diinginkan(KTD), bahkan pemerintah membuka ruang kesempatan aborsi bagi sebagian kondisi kehamilan. Aborsi Legal, presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani peraturan pemerintah yang melegalkan praktik aborsi bagi korban pemerkosaan. Aborsi dapat dilakukan berdasarkan: a. Indikasi Kedaruratan Medis. b. Kahamilan Akibat Perkosaan.
Pada dasarnya, kehamilan tidak boleh di aborsi, kehamilan adalah proses yang harus ditempuh sampai selesai. Namun demikian kehamilan dalam kondisi tertentu yang menjadi ancaman. Misalnya, kehamilan yang dialami penderita sakit jantung maka langkah aborsi dibenarkan lantaran bisa mengancam kelangsungan hidup. Adapun aborsi bagi korban pemerkosaan, dijalankan dengan melihat kadar tekanan psikologis yang dialami korban kekerasan seksual.
Remaja tentu menyumbang populasi sangat besar di Indonesia, akibat sistem sekular yang merusak yang diterapkan oleh negara. Kalangan remaja yang jumlahnya sangat besar tersebut juga kena dampaknya, banyak kasus miris menimpa remaja saat ini. Misalnya, pada tahun 2008 saja remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah, diantaranya melakukan aborsi. (Republika.co.id 20/12/2008) disisi lain pada tahun 2017 dikalangan remaja/pelajar dan mahasiswa adalah pengguna narkoba, (Republika.co.id, 30/10/2017) dan baru-baru ini terjadi kembali pemerkosaan dikalangan keluarga, remaja hamil diperkosa oleh kakak kandungnya sendiri, (News Indonesia minggu 05/08).
Bisa dibayangkan, dalam 10 atau 20 tahun kedepan, betapa makin rusaknya kehidupan remaja kita jika sistem sekular ini terus dipertahankan dan syariah islam tidak segera diterapkan. Sekularisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan, dan telah merasuki kalangan remaja dengan caranya sendiri. Dengan sekularisme, identitas keislaman yang semestinya melekat pada pemuda dan remaja menjadi hilang, semuanya mengekor budaya barat yang sekularistik, kondisi ini tentu berbahaya bagi masa depan remaja.
Faktanya, sistem sekular Barat yang sedang menimpa dunia kini telah terbukti gagal menjamin kesejahteraan, ketenteraman dan kebahagiaan umat manusia, disisi lain, komunisme telah dikubur masyarakatnya sendiri pada tahun 1991. Jadi hanya tinggal Islam lah yang siap menyongsong peradaban baru, sebagaimana dulu pernah memimpin peradaban manusia. Rasulullah saw bersabda : perkara ini (yaitu islam) akan merebak ke segenap penjuru yang ditembus oleh malam dan siang, Allah tidak akan membiarkan satu rumahpun, baik gedung maupun gubuk, melainkan akan dimasuki oleh Islam sehingga dapat memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang hina, yang di muliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah kekufuran. (HR. Ibnu Majah)
Komentar
Posting Komentar