Menari di Atas Medali, Derita Lombok Tak Peduli

Oleh : Eli Maryati

SEA Games dan ASIAN Games, ini adalah kompetisi olah raga antar negara yang di adakan setiap beberapa tahun sekali. Sekilas kedua acara tersebut terdengar sama. namun, sebenarnya berbeda. SEA Games adalah singkatan dari South East Asian Games artinya  kompetisi cabang olahraga yang pesertanya hanya negara-negara di Asia Tenggara. Adapun ASIAN Games adalah kompetisi cabang olah raga yang peserta nya negara-negara di seluruh benua Asia. Bisa di katakan acaranya lebih besar dari SEA Games. Meski berbeda kedua acara ini punya tujuan yang sama yakni, mempererat hubungan antar negara.
    Tahun 2018 ASIAN Games diadakan di Indonesia tepat nya di Jakarta-Palembang yang telah terlaksana tanggal (18 Agustus-2 September 2018). Menurut  Raja Sapta Oktohori sebagai ketua ASIAN Games Indonesia kepada BBC News beliau mengatakan telah mengambil pelajaran dari penyelenggaraan ASIAN Games, mulai dari tempat tinggal atlet, transportasi,  administrasi termasuk pengelolaan tiket.
    Prestasi minimal yang di targetkan Indonesia adalah 16 emas,telah terealisasi pada hari ke-9 di raih oleh Raihan. Prestasi tidak berhenti terus mengalir menambah pundi-pundi medali untuk tim Indonesia hingga total meraih 98 medali, 31 medali emas, 24 medali perak dan 43 medali perunggu. "kata bpk Syafrudin" dalam laporannya di istana negara. Beliau juga mengatakan prestasi tersebut di persembahkan untuk bangsa dan negara Indonesia.
    Presiden RI Joko Widodo langsung memberikan bonus kepada atlet peraih medali ASIAN Games18. Pemberian di lakukan di istana negara, Jakarta Minggu 2 September 2018. Adapun untuk peraih medali emas mendapatkan nominal Rp 1,5 M yang di berikan langsung dalam bentuk tabungan dari ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI). Menpora Imam Nahrawi mengatakan pemberian ini adalah yang tercepat dalam sejarah pesta olah raga di Indonesia. Jokowi mengatakan “rasanya ia ingin mengulang kembali, ingin ASIAN Games di buka lagi, agar beliau kembali beratraksi motor “ walaupun pada saat acara penutupan ASIAN Games 2018  Jokowi menyaksikan dari tenda pengungsian di Lombok (NTB).
    Dalam beberapa waktu saja dana yang telah di gelontorkan untuk ASIAN Games sampai 1,6 Triliun, belum lagi alokasi dana untuk (annual meeting IMF dan World Bank) yang akan segera terlaksana sebesar 850 M. Inilah katakter kepemimpinan sekuler, rela menghambur-hamburkan uang demi pencitraan dan mengeneralkan kesejahteraan yang di alami minoritas. Ironis nya dalam waktu yang sama saudara-saudara kita di Lombok tengah mengalami musibah besar, gempa di lombok yang menyebabkan banyak korban, baik korban harta, benda bahkan banyak korban jiwa. Pemerintah menyumbang untuk korban bencana di Lombok hanya 38M saja perbandingan yang sangat jauh ketika kita lihat dana yang di gunakan untuk acara ASIAN Games, padahal korban gempa di Lombok sangat membutuhkan bantuan dana lebih dari itu untuk mereka kembali ke kehidupan normal pasca gempa. Ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan sekuler tidak peduli atas penderitaan rakyatnya. Kepemimpinan sekuler dalam meri'ayah rakyatnya hanya sekedar pencitraan saja.
   Sedangkan kepemimpinan dalam Islam memegang peranan penting, bahkan Imam Al-Ghazali menyebutkan Islam dan kepemimpinan yang mewujud dalam bentuk kekuasaan seperti dua saudara kembar, Islam menjadi pondasi kehidupan sedangkan kepemimpinan dengan kekuasaan yang ada di dalam nya ibarat penjaga (pengawal) nya, tanpa kekuasaan Islam akan lenyap.
     Adapun syarat-syarat pemimpin dalam Islam ada tujuh kriteria yang wajib terpenuhi yaitu : Muslim, laki-laki, balig, berakal, adil, merdeka dan mampu. Selain ke tujuh kriteria wajib syariah juga mensyaratkan karakter ideal seorang pemimpin. Imam Al-Mawardi di dalam Al-Ahkam-As-Sulthaniyah menyebutkan enam karakter yang harus ada pada diri pemimpin yaitu : berprilaku adil, memiliki ilmu dalam mengambil keputusan, indera yang sehat, tidak cacat, peduli terhadap berbagai masalah, tegas dan percaya diri. Pemimpin yang memenuhi kriteria di ats pasti akan di cintai rakyatnya, itulah sebaik-baik nya pemimpin sebagaimana sabda Nabi muhammad SAW yang artinya pemimpin kalian yang terbaik adalah yg kalian cintai dan dia mencintai kalian, juga yang kalian do'akan dan dia mendo'akan kalian. Pemimpin kalian yang terburuk adalah yang kalian benci dan dia membenci kalian juga yang kalian laknat dan dia melaknat kalian.(HR Muslim).
   Penting di ingat bahwa penguasa/pemimpin dalam Islam di angkat untuk dua tugas utama yaitu : menerapkan syariah secara kaafah dan mengurus semua urusan rakyat. Tugas yang pertama tentu tidak akan di lakukan oleh seorang yang sekuler-liberal, mengidap Islamophobia, apalagi kafir. Tugas ini hanya akan di tunaikan oleh seorang mukmin dan bertaqwa dalam sistem Khilafah ala minhaj an-nubuwwah. Oleh karena itu " Wahai Kaum Muslim" marilah kita sama-sama berjuang dan semoga kita tetap Istiqomah dalam perjuangan tersebut,Aamiin-Aamiin Yaa Rabbal Alamiin...
wallah'alam bi ash-shawab.

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter