Gempa Lombok jadi Sasaran Kristenisasi.
Oleh : Syahara Suratin (Ibu Rumah Tangga)
Dalam kondisi yang tidak setabil warga Dusun loloan NTB sangat memprihatinkan yang mana kebanyakan kaum muslim di jadikan sasaran pemurtadan karena di antara banyaknya bantuan maka di temukan banyak buku buku materi pengkristenan yang siap di bagikan ke masyarakat. Akan tetapi bantuan itu tidak di ketahui dari mana asalnya untungnya kepala dusun wilayah itu cukup selektif dalam menerima bantuan meskipun sangat di butuhkan kepala dusun setempat dan para relawan saling mendukung dan bekerjasama untuk saling menguatkan dalam keadaan sulit akan menjadi sasaran orang kafir untuk merusak aqidah umat islam supaya berpaling dari keyakinannya, indikasi ada’ya upaya pengkritenisasian itu karena banyak di temukan bungkusan makanan yang di selipi tulisan atau kata kata yang kerap biasa di gunakan oleh umat nasrani seperti tuhan besertamu pertolongan tuhan Indah pada waktunya, malahan di temukan juga vedeo seorang wanita yang di duga sedang membaptis dengan memercikan air kepada salah seorang korban gempa.
Dalam kondisi seperti itu mental masyarakat akan mudah di pengaruhi oleh hal hal yang merugikan sekalipun harus. Menggadaikan aqidah di situlah peran negara harus bisa menjaga aqidah umatnya jangan sampai masyarakat berpaling dari kebenaran, Negara berkewajiban mengurusi segala urusan rakyatnya baik itu sandang pangan dan papan, apalagi ketika rakyatnya mengalami musibah Negaralah yang lebih dulu memberikan bantuan moril materil, jangan sebaliknya ketika masyarakat di satu wilayah kena musibah. Lalu pemerintah malah mebeda bedakan dengan sebutan ini musibah nasional ini bukan itu kan artinya negara mau berlepas tanggung jawab sebgai pemimpin rakyatnya di mana pun lokasinya.
Jika pemerintah memilah milah akan dengan mudah rakyat berpaling simpati nya bahkan aqidah pun bisa lemah jika tidak ada perlindungan dari pemimpin, mereka akan bepikir siapa yang berbuat baik memberi bantuan soal aqidah akan hilang seiring dengan adanya bantuan dari orang kafir toh mereka butuh makan butuh kenyamanan terpenuhi kebutuhan, oleh karena itu dalam kondisi negara tidak berperan memposisikan diri sebagai pengurus rakyat hanya sebagai regulator saja, hanya sebagai pengendali rakyat selamanya akan di biarkan berjuang dan berusaha sendiri sendiri untuk memenuhi segala kebutuhan hidup, semua itu terjadi karena Indonesia menganut sistem kapitalis sekuler yang rusak dan cacat untuk bisa mensejahterakan rakyatnya pemerintah tidak tahu dan tidak mau tahu solusi apa yang akan mengeluarkan dari jeratan kemiskinan dan keterpurukan,
Padahal jika mau mengambil solusi agar keluar dari berbagai masalah yang ada, satu satunya jalan hanya kembali pada aturan islam rakyat dan negara harus mau di atur oleh sistem islam yaitu kita harus kembali pada sistem khilafah yang akan di terapkan dalam Daulah islamiyah, selama negara menganut sistem pemerintahan kapitalis liberalis tidak akn membawa keberkahan selamanya akan serba sulit dan rakyat pun akan semakin jauh dari pemahaman islam kaffah hanya akan di giring ke arah yang mrugikan dunia akhirat.
Wallohu a’lam biishowab
Dalam kondisi yang tidak setabil warga Dusun loloan NTB sangat memprihatinkan yang mana kebanyakan kaum muslim di jadikan sasaran pemurtadan karena di antara banyaknya bantuan maka di temukan banyak buku buku materi pengkristenan yang siap di bagikan ke masyarakat. Akan tetapi bantuan itu tidak di ketahui dari mana asalnya untungnya kepala dusun wilayah itu cukup selektif dalam menerima bantuan meskipun sangat di butuhkan kepala dusun setempat dan para relawan saling mendukung dan bekerjasama untuk saling menguatkan dalam keadaan sulit akan menjadi sasaran orang kafir untuk merusak aqidah umat islam supaya berpaling dari keyakinannya, indikasi ada’ya upaya pengkritenisasian itu karena banyak di temukan bungkusan makanan yang di selipi tulisan atau kata kata yang kerap biasa di gunakan oleh umat nasrani seperti tuhan besertamu pertolongan tuhan Indah pada waktunya, malahan di temukan juga vedeo seorang wanita yang di duga sedang membaptis dengan memercikan air kepada salah seorang korban gempa.
Dalam kondisi seperti itu mental masyarakat akan mudah di pengaruhi oleh hal hal yang merugikan sekalipun harus. Menggadaikan aqidah di situlah peran negara harus bisa menjaga aqidah umatnya jangan sampai masyarakat berpaling dari kebenaran, Negara berkewajiban mengurusi segala urusan rakyatnya baik itu sandang pangan dan papan, apalagi ketika rakyatnya mengalami musibah Negaralah yang lebih dulu memberikan bantuan moril materil, jangan sebaliknya ketika masyarakat di satu wilayah kena musibah. Lalu pemerintah malah mebeda bedakan dengan sebutan ini musibah nasional ini bukan itu kan artinya negara mau berlepas tanggung jawab sebgai pemimpin rakyatnya di mana pun lokasinya.
Jika pemerintah memilah milah akan dengan mudah rakyat berpaling simpati nya bahkan aqidah pun bisa lemah jika tidak ada perlindungan dari pemimpin, mereka akan bepikir siapa yang berbuat baik memberi bantuan soal aqidah akan hilang seiring dengan adanya bantuan dari orang kafir toh mereka butuh makan butuh kenyamanan terpenuhi kebutuhan, oleh karena itu dalam kondisi negara tidak berperan memposisikan diri sebagai pengurus rakyat hanya sebagai regulator saja, hanya sebagai pengendali rakyat selamanya akan di biarkan berjuang dan berusaha sendiri sendiri untuk memenuhi segala kebutuhan hidup, semua itu terjadi karena Indonesia menganut sistem kapitalis sekuler yang rusak dan cacat untuk bisa mensejahterakan rakyatnya pemerintah tidak tahu dan tidak mau tahu solusi apa yang akan mengeluarkan dari jeratan kemiskinan dan keterpurukan,
Padahal jika mau mengambil solusi agar keluar dari berbagai masalah yang ada, satu satunya jalan hanya kembali pada aturan islam rakyat dan negara harus mau di atur oleh sistem islam yaitu kita harus kembali pada sistem khilafah yang akan di terapkan dalam Daulah islamiyah, selama negara menganut sistem pemerintahan kapitalis liberalis tidak akn membawa keberkahan selamanya akan serba sulit dan rakyat pun akan semakin jauh dari pemahaman islam kaffah hanya akan di giring ke arah yang mrugikan dunia akhirat.
Wallohu a’lam biishowab
Komentar
Posting Komentar