Rezim Gagal Jilid II Beraksi

Oleh : Neneng


Rezim pemerintahan yang kemarin akan berlanjut memimpin pemerintahan untuk lima tahun kedepan. Dia (joko widodo) menjadi presiden hingga 2024 didampingi wakilnya Ma'ruf Amin. 

     Banyak pr yang belum terealisasi seperti janjinya pada waktu kompanye. Misalnya Joko widodo pada desember 2014 silam pernah berjanji mengupayakan swaswmbada pangan dalam 3tahun pemerintahannya. Namun hal itu belum sepenuhnya tercapai. Pasar dalam negeri digempur oleh produk impor. Ketergantungan terhadap impor juga terjadi pada banyak komoditi termasuk bahan kebutuhan pokok. Beras, gandum, jagung, kedelai bahkan ayam potongpun diimpor dari Brasil akibat pemerintah kalah di WTO. Hal inimengakibatkan banyak industri yang gulung tikar. Para petani mengeluh sebab harga pupuk dan obat obatan yang meroket tajam sehingga berdampak pada hasil panen yang tidak optimal.
Beban rakyat makin besar. Pajak terus ditambah baik jenis maupun subyek pajak. Ditambah lagi rakyat harus menanggung pembiayaan pelayanan kesehatan sendiri melalui skema BPJS yang rencananya akan dinaikan 100 persen. Alih alih membantu rakyat malah semakin menghimpit dan membebani rakyat.
     Masalah lain dalam periode pertama Jokowi adalah kebakaran hutan dan lahan. Hal ini hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia terutama di pulau sumatra dan sebagian Kalimantan. Green peace mencatat 3,4 juta hektare lahan terbakar selama 2015 sampai 2018. Ditambah catatan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyebut 328.724 hektare hutan dan lahan terbakar sepanjang januari-agustus 2019. Angka itu tidak statis dan masih bisa bertambah.
     Mengapa bisa terus menerus bertambah? Hal itu akibat dari pemerintah yang lemah dalam penegakan hukum terhadap perusahaan yang terbukti membakar hutan dan lahan. Pemerintah juga cenderung pasif terhadap perusahaan yang divonis tetapi belum membayar ganti rugi. Walhasil perusahaan lain menjadi tidak takut untuk melakukan pembakaran hutan dan lahan serta tindakan lainnya.
Negeri ini terus dikepung oleh beragam problem yang tak kunjung teraelesaikan. Semua itu seakan menjadi bukti peringatan Allah SWT.
     Kebijakan dan tindakan yang dijalankan di negeri ini sejak lama mengesampingkan syariah Allah SWT. Sistem dan aturan yang dijalankan saat ini bercorak neoliberal. Penguasa lebih berpihak kepada kaum kapital dadipada rakyatnya sendiri. Buktinya sumber daya alam yang melimpah malah dibiarkan dikelola oleh asing. Sumber daya alam yang seharusnya dikelola oleh negara diperuntukan hasilnya untuk kesejahteraan rakyat. Alhasil rakyat hanya mendapatkan dampaknya saja contohnya karhutla.
     Pemimpin yang zalim melampiaskan syahwat kekuasaan dan keserakahan dengan menyingkirkan hukum-hukum Allah dan menggantinya dengan aturan buatan manusia yang penuh dengan hawa nafsu. Tidak ada lagi rasa takut dan gentar terhadap azab Allah manakala berbuat kezaliman dan menipu rakyat.
     Allah SWT. Berfirman:
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (TQS. Ar -Rum :30-31).
     Oleh karena itu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi dan yang sedang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara maka hanya satu solusinya yaitu kembali menerapkan aturan islam secara kaffah dalam berbagai bidang sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rosulullah Saw. Dalam naungan khilafah. Insyaallah akan menjadikan negri yang rahmatan lil alamin. Wallahu a'lam bishawab.

Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Flag Counter