Fenomena Masuk Islamnya Dedy Corbuzier
Oleh Nurfadilah
Alhamdulillah,
tahun 2018-2019 banyak menjadi momentum berharga di kalangan artis. Mulai dari
banyaknya artis hijrah yang di pelopori oleh beberapa kajian-kajian artis yang
di agendakan setiap bulannya,bahkan sampai bias menghadirkan ribuan peserta. Kabar
yang baru dibertakan datang dari artis Dedy Corbuzier yang selama 8 bulan
proses mengenal Islam akhirnya mengucap dua kalimat syahadat pada 21 Juni 2019
di Yogyakarta. Kabarnya, Deddy Corbuzier di dampingi Gus Miftah guru
spiritualnya saat mengucap kalimat syahadat dan rencananya di siarkan langsung
di salah satu televisi nasional. Namun,
ternyata Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melarang proses mualaf atau
pengucapan dua kalimat syahadat oleh presenter sekaligus social influencer
Deddy Corbuzier. Banyak media mengabarkan bahwa alas an Dedy masuk Islam adalah
karena Pernikahan, akan tetapi semua di jawab melalui youtube pribadi Dedy
bahwa rencana pernikahannya tidak ada hubungannya dengan mualafnya dia.
Laki
laki atau perempuan yang memeluk islam dimana ia sebelumnya menjadi orang kafir
yang tidak percaya pada Allah atau memiliki keyakinan lain yang sesat, dalam
kehidupan sehari hari ada banyak alasan seseorang menjadi mualaf, diantaranya
ialah mendapat petunjuk atau hidayah dari Allah, ajakan dari orang lain hingga
terketuk hatinya untuk mengikuti, atau juga karena memang ia sendiri yang
mencari tahu tentang islam kemudian ia memahami bahwa islam ialah yang terbaik
untuknya. Dalam
pandangan islam, soerang mualaf memiliki banyak keistimewaan sebagaimana umat
islam yang lainnya karena ia telah mendekat pada Allah dan seluruh ajaran islam
serta menjalani taubatan nasuha untuk menghindarkan diri dari kafir.
Menjadi seorang mualaf adalah sebuah
anugrah dan hidayah yang luar biasa dari Allah dimana tidak semua hambaNya
dapat menikmati hal tersebut. hidayah Allah kepada manusia yakni bagi orang
yang mualaf, ia akan mendapat ampunan dosa dosa mereka (QS Al Anfal : 38) yang
telah lalu dengan ketentuan ia sungguh sungguh bertaubat serta memulai hidup
baru dengan menjalankan seluruh syariat islam.
Mualaf bukan hanya sekedar yang tadinya
tidak shalat menjadi shalat, akan tetapi masuknya seseorang ke dalam agama
Islam merupakan suatu perubahan yang besar, perubahan dari semua sisi, harus
siap menjalankan seluruh Syariat Allah tanpa kecuali.
Peran Negara terhadap mualaf seharusnya
menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah, pemerintah harusnya memperhatikan
lembaga lembaga atau organisasi mualaf, jangan sampai acuh dan tidak mau tahu. Pada
saat Islam jaya, Rasulullah Muhammad SAW pun sampai mengajarkan sebuah doa bagi
para mualaf agar mereka istiqomah dalam Islam.
Doa tersebut terdapat dalam hadis
riwayat Muslim.
Allahummaghfirli, warhamni, wahdini, wa
'afini, warzuqni.
Begitulah gambaran perlakuan seorang pemimpin
seharusnya terhadap para mualaf.
Komentar
Posting Komentar